Kok Bisa Ada Bulan Biru, LAPAN: Siklus 2 sampai 3 tahunan Masa Musim Astronomis

20 Agustus 2021, 15:38 WIB
Ilustrasi fenomena bulan biru. /Jurnal Soreang /Pikiran Rakyat

JURNAL SOREANG - Fenomena Bulan Biru yang akan terjadi pada Minggu, 22 Agustus 2021 mendatang merupakan siklus 2 sampai 3 tahunan.

"Umumnya, dalam sebuah musim astronomis dapat terjadi tiga kali Bulan Purnama," ucap Peneliti Pusat Sains Antariksa Lapan, Andi Pangerang, sebagaimana dikutip dari lapan.go.id yang diunggah pada Kamis, 19 Agustus 2021.

Hal ini dikarenakan di belahan utara, durasi musim untuk musim gugur dan musim dingin rata-rata 89,5 hari, sedangkan durasi musim untuk musim semi dan musim panas rata-rata 93 hari.

Baca Juga: Penomena Alam! Kawasan Bandung Diguyur Hujan Es, Warga Cibeunying, Kecamatan Cimenyan Penasaran Keluar Rumah

Sedangkan rata-rata lunasi dimana Bulan mengelilingi Bumi dalam satu siklus adalah sebesar 29,53 hari. Sehingga Bulan Purnama terjadi sebanyak 3 kali dalam satu musim astronomis.

Akan tetapi, jika Bulan Purnama pertama terjadi berdekatan dengan awal musim astronomis, maka dalam satu musim astronomis dapat terjadi empat kali Bulan Purnama.

Andi menyatakan, Bulan purnama ketiga dalam satu musim astronomis yang mengalami empat kali Bulan Purnama inilah yang disebut sebagai Bulan Biru.

Diketahui, dalam kalender Masehi, ada tujuh bulan yang berumur 31 hari dan ada empat bulan yang berumur 30 hari. Nilai ini lebih besar dari rata-rata lunasi yakni 29,53 hari.

Baca Juga: Lihat Langit! Ada Fenomena Bulan Biru 22 Agustus 2021 Nanti

Jika Bulan Purnama terjadi di sekitar awal bulan Masehi, maka salah satu musim astronomis dapat terjadi dua kali bulan purnama.

Andi menyebut Bulan Purnama kedua dalam sebuah bulan di kalender Masehi ini juga sebagai Bulan Biru.

Terkait bulan Februari yang mempunyai umur 29 hari, lebih kecil dari lunasi 29,53 hari, maka tidak memungkinkan terjadi Bulan Biru di bulan Februari.

Pada tahun-tahun tertentu, bulan Februari bahkan tidak mengalami Bulan Purnama sama sekali.

Baca Juga: Penomena Alam! Hari Ini, Wilayah DKI Jakarta Akan Mengalami Hari Tanpa Bayangan, Berikut Ulasannya

Fenomena ini, ungkap Andi, disebut juga Bulan Hitam (Black Moon) yang memungkinkan terjadi jika pada bulan Januari dan Maret terjadi Bulan Biru.

Bulan Biru yang terjadi dua kali dalam setahun disebut juga sebagai Bulan Biru Ganda (Double Blue Moon) dan tidak harus terjadi pada bulan Januari dan Maret saja, akan tetapi dapat terjadi untuk bulan lainnya.

Andi membeberkan, fenomena Bulan Biru Ganda cukup langka terjadi, antara tiga hingga lima kali dalam satu abad.

Fenomena Bulan Biru Ganda ini terakhir kali terjadi pada 2018 dan 1999, serta akan terjadi kembali pada 2037, 2075 yang mana tidak dialami Amerika Selatan, Eropa, Afrika, dan Australasia, serta pada 2094 yang akan dialami oleh semua negara.***

Editor: Rustandi

Sumber: Lapan.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler