JURNAL SOREANG– Hari Pers Nasional (HPN) uangbjatuh pada Selasa besok, 9 Februari 2021, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyoroti soal budaya di Indonesia, terutama kepada pers atau media massa.
Dilansir dari ANTARA, Ganjar Pranowo berharap pers di Indonesia harus tetap berbudaya di tengah tantangan yang akan dihadapi.
“Kondisi bagi kawan-kawan Pers akan semakin sulit. Ujian-ujian makin berat adanya,” ucap Ganjar dalam acara Konvensi Nasional Media Massa menyambut Hari Pers Nasional (HPN) 2021 di Jakarta, Senin 8 Februari 2021.
Perilaku budaya yang dimaksud Ganjar adalah membudayakan nilai-nilai Pancasila di setiap kondisi.
Pria kelahiran 28 Oktober 1968 itu melanjutkan, teknologi digital bisa membuat pers terdisrupsi. Hal ini bisa mempengaruhi sikap dan perilaku dari pers itu sendiri.
“Sehingga ketika ada goncangan-goncangan negara yang kuat, kita tinggal punya pilihan. Mau provokasi, atau menumbuhkan optimisme,” tuturnya.
Ganjar melanjutkan, selain budaya, kode etik juga harus tetap dipegang. Hukum dan kode etik menjadi penting, dan tantangannya juga akan semakin besar.
“Sinergi dibutuhkan, agar masyarakat mendapatkan informasi yang benar,” ucap Ganjar.
Hari Pers Nasional (HPN) diselenggarakan setiap 9 Februari, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Persatuan Wartawan Indonesia. Hal ini didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 5 tahun 1985.
Baca Juga: Jelang Hari Pers Nasional 2021, Ini Kegiatan yang Akan Digelar PWI Kabupaten Bandung
Keputusan Presiden Soeharto tersebut menyebutkan bahwa pers nasional Indonesia mempunyai sejarah perjuangan dan peranan penting dalam melaksanakan pembangunan sebagai pengamalan Pancasila.
Dewan Pers kemudian menetapkan HPN dilaksanakan setiap tahun secara bergantian di ibu kota provinsi se-Indonesia. Penyelenggaraannya dilaksanakan secara bersama antara komponen pers, masyarakat, dan pemerintah khususnya pemerintah daerah.
Landasan ideal HPN ialah sinergi. Sinergi antar komponen pers, antara komponen pers, masyarakat dan pemerintah.***