Khusus untuk Gerhana Matahari Cincin, sayangnya tidak dapat diamati di Indonesia karena tidak terkena bayangan antumbra maupun penumbra dan masih berada di bawah ufuk seluruh wilayah Indonesia.
Gerhana Matahari juga tidak boleh dilihat dengan mata telanjang, karena mata dapat menyerap sinar ultraviolet dari gerhana lalu menjadi radikal bebas.
Efeknya, retina mata dapat rusak da mengakibatkan mata berair, mata merah, dan mata tidak akan tahan lagi terkena sinar matahari.
Pada kasus lain dapat menyebabkan sakit mata hingga sakit kepala.
Oleh karena itu, disarankan menggunakan kacamata ultraviolet untuk melihat gerhana. Bahkan, jangan melihat gerhana melalui lensa kamera yang di pakai filter khusus.
Kita juga tidak disarankan melihat proses gerhana itu bergerak, melainkan lihatlah ketika telah menjadi gerhana matahati total.
Waktu terjadinya gerhana juga berbeda-beda. Di Indonesia, daerah yang akan mengalami waktu saat puncak. Gerhana paling awal adalah Tua Pejat, Sumatera Barat, yang terjadi pada pukul 10.40.17,6 WIB. Adapun kota yang akan mengalami waktu puncak paling akhir adalah Jayapura, Papua yaitu pukul 14.04.47,8 WIT.***