Penasaran Ingin Dapat Lailatul Qadar Tahun Ini? Ketahui Dulu Makna Surat Al Qadr dan Ciri Malam Seribu Bulan

- 24 Maret 2023, 14:44 WIB
Penasaran Ingin Dapat Lailatul Qadar Tahun Ini? Ketahui Dulu Makna dari Surat Al Qadr dan Ciri-ciri Malam Seribu Bulan
Penasaran Ingin Dapat Lailatul Qadar Tahun Ini? Ketahui Dulu Makna dari Surat Al Qadr dan Ciri-ciri Malam Seribu Bulan /Foto dari pixabay.com/

 JURNAL SOREANG – Lailatul qadar adalah malam pertama diturunkannya ayat-ayat Al Quran.

Dalam Al Quran surat Al Qadr (97) ayat 1-5 berbunyi: "Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Quran) pada malam lailatul qadar. Tahukah kamu, apakah malam qadar itu? Malam qadar adalah lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu, turunlah malaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Tuhan mereka, (membawa segala urusan), (seluruh malam itu) sejahtera sampai terbit fajar."

Menurut tafsir Quraisy Shihab yang dikutip melalui tafsir.com bahwa QS Al-Qadr ayat 1-5 berisi tentang penjelasan peristiwa turannya ayat Quran pertama kali melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Saw.

 Malam tersebut disebut pula dengan malam kemuliaan dan kehormatan. Malam tersebut lebih baik daripada seribu bulan dan memiliki pahala yang sangat tinggi.

Karena pada malam tersebut, malaikat Jibril membawa  segala perintah Allah Swt., malam tersebut penuh dengan keselamatan dari kejahatan hingga terbitnya fajar.

Barikut QS Al-Qadr ayat 1-5 beserta terjemahannya;

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْ
Innā anzalnāhu fī lailatil-qadr(i).
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatulqadar.
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ
Wa mā adrāka mā lailatul-qadr(i).
Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu?.

Baca Juga: 5 Amalan Malam Lailatul Qadar untuk Wanita Haid, Dr Zakir Naik: Bisa Baca Alquran Tanpa Menyentuh Mushafnya


لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Lailatul-qadri khairum min alfi syahr(in).
Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan.
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
Tanazzalul-malā'ikatu war rūḥu fīhā bi'iżni rabbihim min kulli amr(in).
Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ
Salāmun hiya ḥattā maṭla‘il-fajr(i).
Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar.
 
Berikut ciri-ciri malam lailatul qadar menurut hadis riwayat dari Ubadah bin Ash Shamit dalam tafsir Ibnu Katsir. Berikut bunyi ciri-ciri lailatul qadar menurut hadits yang disabdakan Rasulullah,

 

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَيْلَةُ الْقَدْرِ فِيْ الْعَشْرِ الْبَوَاقِيْ, مَنْ قَامَهُنَّ ابْتِغَاءَ حِسْبَتِهِنَّ فَإِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَغْفِرُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ, وَهِيَ لَيْلَةُ وِتْرٍ, تِسْعٌ أَوْ سَبْعٌ أَوْ خَامِسَةٌ أَوْ ثَالِثَةٌ أَوْ آخِرُ لَيْلَةٍ, وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ َ: إِنَّ أَمَارَةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ أَنَّهَا صَافِيَةٌ بَلْجَةٌ كَأَنَّ فِيْهَا قَمَراً سَاطِعاً سَاكِنَةٌ سَاجِيَةٌ, لاَ بَرْدَ فِيْهَا وَلاَ حَرَّ, وَلاَ يَحِلُّ لِكَوْكَبٍ أَنْ يُرْمَى بِهِ فِيْهَا حَتَّى تُصْبِحَ, وَإِنَّ أَمَارَتَهَا أَنَّ الشَّمْسَ صَبِيْحَتَهَا تَخْرُجُ مُسْتَوِيَةً, لَيْسَ لَهَا شُعَاعٌ مِثْلَ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ, وَلاَ يَحِلُّ لِلشَّيْطَانِ أَنْ يَخْرُجَ مَعَهَا يَوْمَئِذٍ.

Artinya: Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: "Lailatul Qadar (terjadi) pada sepuluh malam terakhir. Barangsiapa yang menghidupkan malam-malam itu karena berharap keutamaannya, maka sesungguhnya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang. Dan malam itu adalah pada malam ganjil, ke dua puluh sembilan, dua puluh tujuh, dua puluh lima, dua puluh tiga atau malam terakhir di bulan Ramadhan,"

Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya tanda Lailatul Qadar adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadar adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu." (HR Ahmad).***

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYoutube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Sarnapi

Sumber: tafsir.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x