Kemudian Allah SWT menjawab dalam firman-Nya melalui surat Al-Baqarah ayat 144:
“Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka Kami arahkan kamu ke arah yang kamu suka. Jadi arahkan wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana pun kamu berada, arahkan wajahmu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) mengetahui bahwa (perpindahan kiblat) adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak acuh terhadap apa yang mereka kerjakan”.
Menurut para ulama, umat Islam hanya sempat menghadap kiblat ke arah Baitul Maqdis selama 17 bulan 3 hari.
Sebab, Nabi SAW tiba di Madinah pada hari Senin bertepatan dengan 12 Rabiul Awal, kemudian Allah memerintahkannya menghadap Ka'bah pada hari Senin di pertengahan bulan Sya'ban, ketika beliau melaksanakan shalat Dzuhur.
2). Turunnya Ayat untuk Bersholawat
Juga di bulan Syaban, Allah SWT menurunkan perintah untuk membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam firman-Nya;
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berdoa untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, berdoalah untuk Nabi dan ucapkan salam kepadanya.”
(QS.al-Ahzab: 56)
Karena ayat ini diturunkan di bulan Syaban, maka sebagian ulama menganjurkan agar umat Islam memperbanyak sholawat kepada Nabi Muhammad SAW di bulan ini.