Yang di maksud dengan "orang kaya" disini adalah mereka yang tetap memingfakan hartanya secara sembunyi-sembunyi tanpa rasa takut hal yang mereka miliki akan habis.
Adapun hadits yang dikatakan oleh Abu Shalih yang merupakan perawi, Kemudian fakir miskin Muhajirin itu kembali kepada Nabi seraya berkata, ‘Saudara-saudara kita yang kaya itu telah mendengar amalan yang kita kerjakan lalu mereka mengamalkan apa yang kita amalkan. Lalu Nabi bersabda, ‘Itu merupakan keutamaan Allah yang diberikan kepada orang yang Ia kehendaki.” (Riwayat Muslim dari Abu Shalih dari Abu Hurairah).
Allah SWT memberikan kesempatan yang sama bagi siapapun, yang berkekurangan bisa mendahulu orang kaya dalam aspek posisi, keimanan, ketaqwaan serta amal sholeh karena kaum fuqara (yanng memiliki kekurangan harta) umumnya memiliki ketabahan yang lebih besar, sabar, tenang dan memiliki sifat qonaah meski harta yang mereka terima ala kadarnya.
Sedangkan, insan yang kaua saat mereka terus berusaha agar bisa mempunyai sifat-sifat mulia yang dimiliki kaum fuqara maka mereka memiliki kemuliaan yang besar karena telah mengalahkan rasa sombong, malas, keangkuhan, kekikiran serta sifat egois.
Mereka, "orang kaya" yang tidak lupa bersyukur dan melakukan amal sholeh tentu akan tetap dimuliakan oleh Allah SWT, hasil dari usaha beramal dan mujahadah mereka.
Mereka juga selalu mengutamakan akhirat atas duniawi.
Siapapun yang mengusahakan untuk berjuang dan beramal sholeh tanpa henti, maka dirinya pasti akan dekat dengan kemuliaan Allah SWT baik dunia maupun akhirat, Wallahu A’lam.
Semoga kita bisa masuk kedalam golongan orang kaya di dunia maupun akhirat.***