Kokain tidak dibuat ilegal di Amerika Serikat sampai tahun 1914, dan sampai saat itu, zat tersebut memiliki berbagai kegunaan medis (terkadang dipertanyakan).
Kokain tonik, bubuk dan pil yang populer diyakini menyembuhkan berbagai penyakit, dari sakit kepala dan kelelahan untuk sembelit, mual, asma dan impotensi.
Tetapi pada tahun 1903, gelombang opini publik telah berbalik melawan narkotika yang digunakan secara luas dan disalahgunakan.
Buntutnya, manajer Perusahaan Coca-Cola saat itu, Asa Griggs Candler, terpaksa menghapus hampir semua kokain dari minuman perusahaan.
Baca Juga: Viral! Ronaldo Singkirkan Botol Coca-Cola, Saham Perusahaan Langsung Anjlok dan Rugi Rp57 Triliun
Tapi, Coke tidak akan sepenuhnya bebas kokain sampai tahun 1929, ketika para ilmuwan menyempurnakan proses menghilangkan semua elemen psikoaktif dari ekstrak daun koka.
Sementara resep Coca-Cola modern adalah rahasia perusahaan yang sangat berharga, ada alasan untuk percaya bahwa minuman tersebut masih mengandung ekstrak daun koka non-narkotika yang sama seperti yang dibuat pada tahun 1929.
Menurut The New York Times, Coca-Cola Company terus mengimpor daun koka dari Peru dan Bolivia hingga setidaknya akhir 1980-an. ***