JURNAL SOREANG – Berikut adalah perbedaan mental pemenang/kaya dan mental pecundang/miskin.
Ketika pemenang melakukan kesalahan dia berkata, “Saya salah”
Ketika pecundang melakukan kesalahan dia berkata, “Ini bukan salah saya”
Pemenang berkata, “Saya sudah baik, tapi saya bisa lebih baik lagi”
Pecundang berkata, “Saya tidak sejelek orang lain kira”.
Baca Juga: Sedih! Kisah Pilu Italia Setelah Jadi Pemenang Piala Dunia Tahun 2006, Juara Ini Tercampakkan?
Pemenang mencoba belajar dari setiap orang yang lebih baik daripada dia.
Pecundang selalu mencoba menjatuhkan orang lain.
Pemenang berkata, “Mari saya kerjakan ini untuk anda”
Pecundang berkata, “Itu bukan pekerjaan saya”.
Pemenang berkata, “Pasti ada cara lebih baik untuk mengerjakannya”
Pecundang berkata, “Begitulah biasanya dikerjakan di sini”
Pemenang berkata, “Ini sulit tapi mungkin”
Pecundang berkata, “Ini mungkin tapi sangat sulit untuk mengerjakannya”
Pemenang selalu mempunyai rencana-rencana.
Baca Juga: Gemes! Masakan Cheryl Hampir Jadi Pemenang di Galeri Masterchef Indonesia Namun Digagalkan Arsyan
Pecundang selalu mencari alasan
Pemenang mempunyai komitmen
Pecundang terbiasa ingkar janji
Pemenang selalu menjadi bagian dari jawaban
Pecundang selalu menjadi bagian dari masalah
Pemenang selalu fokus pada peluang
Pecundang selalu fokus pada kesulitan.
Pemenang tidak pernah berhenti belajar
Sedangkan pecundang tidak suka belajar
Pemenang tak perah berhenti berusaha
Pecundang selalu pasrah pada takdir dan keadaan
Pemenang fokus pada masa depan
Pecundang terlalu fokus pada masa lalu.***