4 peristiwa Penting di Bulan Syaban, Salah Satunya Bulan Purnama yang Terbelah

- 7 Maret 2022, 11:52 WIB
4 peristiwa Penting di Bulan Syaban,  Salah Satunya Bulan Purnama yang Terbelah
4 peristiwa Penting di Bulan Syaban, Salah Satunya Bulan Purnama yang Terbelah /

JURNAL SOREANG – Bulan Sya’ban merupakan bulan yang sangat penting dalam kehidupan Muslim.  Karena selain menjadi bulan yang dekat dengan Ramadhan sekaligus sebagai bulan persiapan untuk menghadapi puasa di bulan Ramadhan.

Ada beberapa hal yang sering diperingati secara rutin setiap bulan Sya’ban, yaitu malam nisfu Sya’ban.

Selain malam Nisfu Sya’ban ada juga beberapa peristiwa penting yang terjadi pada bulan Sya’ban.

Pad bulan Sya’ban terdapat beberpa aperistiwa yang tak kalah bersejarahnya dengan peristiwa Isra Mi’raj.

Baca Juga: Mengintip Barzan Towers Qatar, Wisata Murah ke Menara Bersejarah di Negara Tuan Rumah Piala Dunia 2022

Dikutip dari beberapa sumber, ini dia empat peristiwa penting di bulan sya’ban yang syarat akan makna hingga menjadi peristiwa paling bersejarah bagi umat muslim.

1. Peralihan Kiblat Peralihan kiblat

Dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram terjadi pada bulan Sya’ban. Menurut Al-Qurthubi ketika menafsirkan Surat Al-Baqarah ayat 144 dalam kitab Al-Jami’ li Ahkāmil Qur’an dengan mengutip pendapat Abu Hatim Al-Basti mengatakan bahwa Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengalihkan kiblat pada malam Selasa bulan Sya’ban yang bertepatan dengan malam nisfu Sya’ban.

Peralihan kiblat ini merupakan suatu hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh Nabi Muhammad SAW. Bahkan diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW berdiri menghadap langit setiap hari menunggu wahyu turun perihal peralihan kiblat itu seperti Surat Al-Baqarah ayat 144 berikut.

“Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.”

Baca Juga: Catat! Ini Dia 5 Peristiwa Bersejarah yang Terjadi pada Bulan Rajab, Apa Saja? Simak Lengkapnya Berikut

2. Penyerahan Rekapitulasi Keseluruhan Amal kepada Allah

Salah satu hal yang menjadikan bulan Sya’ban utama adalah bahwa pada bulan ini semua amal kita diserahkan kepada Allah SWT.

Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki mengutip sebuah hadits riwayat An-Nasa’i yang meriwayatkan dialog Usamah bin Zaid dan Nabi Muhammad SAW.

“Wahai Nabi, aku tidak melihatmu berpuasa di bulan-bulan lain sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban?” Kemudian Rasulullah SAW menjawab, “Banyak manusia yang lalai di bulan Sya’ban. Pada bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah SWT. Dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah, aku dalam keadaan puasa.”

Baca Juga: Simak! Tokoh Bersejarah Dari Negara Erdogan, Gelibolu Ali Effendi

Penyerahan amal yang dimaksud dalam hal ini adalah penyerahan seluruh rekapitulasi amal kita secara penuh. Walaupun, menurut Sayyid Muhammad Alawi, ada beberapa waktu tertentu yang menjadi waktu penyerahan amal kepada Allah selain bulan Sya’ban, yaitu setiap siang, malam, setiap pekan.

Ada juga beberapa amal yang diserahkan langsung kepada Allah tanpa menunggu waktu-waktu tersebut, yaitu catatan amal shalat lima waktu.

3. Penurunan Ayat tentang Anjuran Shalawat untuk Rasulullah SAW

Pada bulan Sya’ban juga diturunkan ayat anjuran untuk bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW, yaitu Surat Al-Ahzab Ayat 56.

Baca Juga: Ingin Lihat Tempat Bersejarah Nabi Muhammad Tapi Masih Pandemi, Ini yang Dilakukan TK Assalaam

“Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Ibnu Abi Shai Al-Yamani mengatakan, bulan Sya’ban adalah bulan shalawat. Karena pada bulan itulah ayat tentang anjuran shalawat diturunkan.

Pendapat ini dikuatkan oleh pendapat Imam Syihabuddin Al-Qasthalani dalam Al-Mawahib-nya, serta Ibnu Hajar Al-Asqalani yang mengatakan bahwa ayat itu turun pada bulan Sya’ban tahun ke-2 hijriyah. Wallahu a’lam.

4. Terbelahnya Bulan Purnama

Di antara mukjizat luar biasa Nabi Muhammad yang terjadi pada bulan Sya’ban dan dikenang sepanjang zaman adalah peristiwa terbelahnya Bulan.

Baca Juga: Wow, Hotel Bersejarah Ini Punya 183 Kamar dan 15 Ruang Rapat, Ini 3 Hal Unik Lainnya

Peristiwa terbelahnya Bulan yang terjadi pada zaman Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam itu merupakan salah satu mukjizat luar biasa, bahkan diabadikan dalam Al-Qur’an tepatnya dalam surat Al-Qamar. Allah berfirman:

“Saat (hari kiamat) semakin dekat, Bulan pun terbelah. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, (ini adalah) sihir yang terus-menerus. Dan mereka mendustakan (Muhammad) serta mengikuti keinginannya, padahal setiap urusan telah ada ketetapannya” (QS Al-Qamar: 1-3)

Menurut Syekh Wahbah az-Zuhaili dalam kitab Tafsir Munir, ayat tersebut mengisahkan sikap kaum kafir Quraisy yang terus-menerus mendustakan dakwah Nabi. Beliau menjelaskan.

Baca Juga: Ada 2 Hotel Bersejarah di Bandung yang Berdiri sejak Zaman Penjajahan, Ini Hotelnya

“Kemudian Allah memberikan kabar terkait sikap dan keras kepalanya orang-orang kafir di hadapan mukjizat ini (terbelahnya Bulan). Allah berfirman, (وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا الخ) yaitu, meski orang-orang musyrik melihat tanda-tanda kenabian, dan bukti bahwa Nabi Muhammad benar, mereka tetap berpaling dari kebenaran dan iman padanya, bahkan pergi sambil berkata, ini adalah sihir yang kuat dan hebat, dan melebihi setiap sihir.” Syekh Wahbah az-Zuhaili melanjutkan,

Ayat ini (وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا الخ) merupakan penolakan terhadap permintaan orang-orang musyrik terhadap suatu mukjizat.***

Editor: Sarnapi

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah