Ahlak Rosulullah: Membantu Orang Susah dan tidak Mempersulitnya, Akan Dapat Naungan di Akhirat

- 2 Februari 2022, 11:20 WIB
Ilustrasi membantu orang lain. Ahlak Rosulullah: Membantu Orang Susah dan tidak Mempersulitnya, Akan Dapat Naungan di  Akhirat
Ilustrasi membantu orang lain. Ahlak Rosulullah: Membantu Orang Susah dan tidak Mempersulitnya, Akan Dapat Naungan di Akhirat /Pexels.com/Roman Carey

JURNAL SOREANG - Sesungguhnya caci maki terhadap fakir miskin yang menerima pemberian, dapat melahirkan kebencian dan merendahkan sifat kemanusiaan, menjatuhkan kemuliaan dan menurunkan keduduk annya.

Semuanya itu diharamkan dalam Islam, karena lam menganggap si pemberi dan si penerima bagaikan dua saudara yang diikat tali Allah, tidak ada perbedaan di antara mereka bagi Allah kecuali ketakwaan dan amal salih.

Seorang muslim didak boleh mengucapkan kata-kata yang menyakitkan hati sehadap saudara nya (sesama muslim).

Orang yang melakukannya akan dibenci Allah dan tidak diperhatikan-Nya dihari kiamat, seperti yang disebutkan dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Baca Juga: Akhlak Muslim: Etika Menghormati Orang yang Lebih Dewasa Dan yang Memiliki Kelebihan, Ini Penjelasannya

"Rasulullah bersabda, "Tiga kelompok manusia yang pada hari kiamat nanti tidak diajak bicara (ditegur), tidak diperhatikan Allah, dan bagi mereka azab yang pedih.

Rasulullah berkali-kali mengucapkan kata-kata itu, sehingga Abu Dzar bertanya, "Mereka itu sungguh rugi, siapakah mereka itu wahai Rasulullah?"

Jawab Nabi, "Mereka itu adalah orang yang menjulurkan sarung dan bajunya sampai di bawah mata kaki karena sombong, pencaci dengan kata-kata yang menyakitkan hati, dan penjajak barang dagangannya disertai dengan sumpah-sumpah dusta" (HR Muslim).

Baca Juga: Akhlak Muslim: Rendah Hati Adalah Sifat Terpuji dan Bisa Meninggikan Derajat di Sisi Allah

Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah bersabda, "Barang siapa yang menangguhkan kesulitan orang, mengurangi atau menghilangkannya, maka Allah akan menaunginya di hari kiamat di bawah naungan Arasy-Nya, di mana saat itu tidak ada naungan lain selain itu" (HR Tirmidzi).

Memberikan kelapangan bagi saudaranya yang berhutang merupakan suatu amalan oleh Allah dengan selapang-lapangnya, dan diselamatkan dan "saat-saat yang mengerikan dan menakut kan", di hari semua orang dibangkitkan oleh Rabb Semesta Alam, Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:

"Ada seseorang menghutangi orang lain, dan ia berkata kepada seorang hambanya, "Jika Anda dalam kesulitan (dalam hutang misalnya), maka mintalah kelapangan pada yang memberi, agar Allah memberikan kelapangan pada kami (orang yang memberi hutang) dan menemui Allah kelak dengan mendapatkan kemudahan dari-Nya" (Muttafaq alaih).

Baca Juga: Tetap Sehat Termasuk Saat Pandemi? Tirulah Akhlak Nabi Muhammad SAW, Ini Keterangan dr. Zaidul Akbar

Dari Ibnu Masud RA, bahwa Rasulullah bersabda, "Seorang laki-laki sebelum kamu diperiksa di hadapan Allah SWT. Ternyata ia tidak pernah berbuat kebajikan sedikitpun, kecuali hanya melibatkan diri dalam perdagangan dan bergaul de ngan orang banyak, dan ia adalah orang kaya.

Tetapi dia selalu memerintahkan kepada hamba sahayanya agar mem beri kelapangan pada orang-orang miskin yang dalam kesuli tan.

 Allah berfirman, "Kami lebih berhak darinya tentang itu. Kerena itu, hai para Malaikat, berilah kelapangan pada orang itu" (HR Muslim no. 1527). ***

Editor: Sarnapi

Sumber: Buku Nabi Suami Teladan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah