Pantai Parangtritis Yogyakarta, Pantai Dengan Sejuta Mitos dan Misteri

- 18 Oktober 2021, 11:00 WIB
Pantai Parangtritis Yogyakarta, Pantai Dengan Sejuta Mitos dan Misteri
Pantai Parangtritis Yogyakarta, Pantai Dengan Sejuta Mitos dan Misteri /

JURNAL SOREANG - Pantai Parangtritis merupakan salah satu objek wisata pantai yang paling terkenal di Yogyakarta dan tak pernah sepi pengunjung.

Pantai yang dikenal memiliki ombak ganas ini memang menyimpan sejuta misteri didalamnya. Banyak mitos, pantangan, serta keanehan yang hingga saat ini masih belum terkuak. Mulai dari mitos dilarangnya memakai baju warna hijau, banyaknya korban akibat terseret gelombang ombak, hingga legenda Ratu Laut Kidul yang sangat terkenal itu.

Terlepas dari semua cerita mistis dan mitos yang menyelimuti, pantai ini justru mempunyai daya tarik tersendiri yang membuatnya tak pernah sepi pengunjung.

Baca Juga: Katanya Tempat Wisata Indonesia Ini Bisa Bikin Putus Cinta, Mitos atau Fakta?

Pantai Parangtritis juga memiliki keindahan panorama alam yang luar biasa. Setibanya di lokasi pantai, wisatawan akan disuguhkan dengan pasir berwarna kecoklatan yang membentang di seluruh bibir pantai.

Sejarah Pantai Parangtritis
Pantai penuh misteri ini memiliki sejarah panjang yang sangat erat kaitannya dengan Keraton Yogyakarta.

Asal muasal dari nama parangtritis sendiri didapat dari sebuah kisah yang dipercaya merupakan latar belakang penamaan pantai tersebut.

Kata parangtritis sendiri diperoleh dari penggabungan dua kata yaitu Parang dan Tumaritis. Konon, seorang pangeran dari Kerajaan Majapahit melarikan diri hingga akhirnya beliau sampai di pantai ini. Pangeran tersebut bernama Pangeran Dipokusumo, sesampainya di pantai pangeran akhirnya melakukan semedi.

Baca Juga: 7 Tempat Terkenal Angker di Bogor, No 6 Paling Mengerikan

Di tengah pertapaannya tersebut, dia menemukan banyak air yang menetes dari celah-celah batu karang.

Parang sendiri dalam bahasa jawa dapat diartikan Kara, serta tumaritis mempunyai arti menetes. Sejak itulah pantai ini dikenal dengan sebutan parangtritis.

Terdapat banyak sekali mitos serta kisah misteri yang akan membuat merinding siapa saja yang mendengarnya. Bisa dibilang pantai ini memiliki sejuta misteri yang hingga kini masih belum terkuak. Salah satu yang paling terkenal tentu kepercayaan masyarakat Jogja akan keberadaan Ratu Laut Selatan di pantai ini.

Baca Juga: Seram! 5 Tempat yang Terkenal Angker di Sukabumi yang Membuat Merinding

Masyarakat Jogja dan khususnya orang Jawa memiliki kepercayaan bahwa Pantai Parangtritis merupakan gerbang menuju Istana Laut Selatan yang merupakan istana milik Ratu Kidul. Tak hanya itu, terdapat pula mitos yang menyebutkan bahwa pengunjung pantai ini dilarang menggunakan pakaian berwarna hijau.

Konon katanya, disebutkan bahwa Ratu Laut Kidul sangat menyukai dengan warna hijau. Jika ada wisatawan yang berkunjung dengan memakai pakaian berwarna hijau, maka akan dijadikan sebagai prajurit atau pengawal Ratu Laut Kidul. Mitos tersebut hingga saat ini masih dipercayai oleh masyarakat sekitar dan orang jawa. Sehingga tak ada yang berani memakai pakaian berwarna hijau ketika mengunjungi Pantai Parangtritis.

Di pantai ini juga sering sekali ditemui wisatawan yang hilang terseret oleh ombak. Fenomena tersebut seakan menambah aroma mistis yang ada pada pantai ini. Hal tersebut sering dikaitkan dengan mitos Ratu Laut Kidul sebagai penguasa pantai selatan.

Baca Juga: 6 Tempat-tempat umum yang Angker di Bandung, No 2 Pernah Dijadikan Film Layar Lebar dan Bikin Merinding

Terdapat pula unsur sejarah dan budaya yang menyelimuti pantai ini. Pantai Parangtritis disebut memiliki hubungan yang sangat erat dengan Keraton Yogyakarta.

Sehingga setiap tahunnya sering diadakan upacara-upacara serta ritual yang dilakukan oleh Keraton Yogyakarta di pantai ini.

Ritual yang dianggap sakral tersebut juga sering dikenal dengan sebutan Upacara Labuhan. Upacara Labuhan ini merupakan upacara yang diselenggarakan oleh Keraton Yogyakarta pada hari tertentu setiap tahunnya.

Tujuan dari diselenggarakannya upacara ini adalah untuk meminta keselamatan, ketentraman, serta kesejahteraan Keraton Yogyakarta dan seluruh masyarakat Kota Yogyakarta. Upacara ini telah menjadi tradisi yang telah dilakukan semenjak Sultan Hamengkubuwono pertama.

Baca Juga: Anfield Kini Sudah Tidak Angker Lagi, Liverpool Dihancurkan Everton

Ada sebuah kepercayaan yang menyebutkan, jika upacara sakral tersebut tak dilakukan maka akan terjadi bencana yang luar biasa dahsyatnya.

Selain Upacara Labuhan, juga diselenggarakan tradisi larung sesajen yang dilakukan pada setiap tanggal 1 Suro/Muharam. Tak hanya di Pantai Parangtritis, tradisi tersebut juga dilakukan diseluruh pantai selatan. Upacara ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki serta keselamatan yang diberikan Sang Pencipta.

Tradisi yang telah dilaksanakan secara turun temurun ini juga turut mengundang masyarakat sekitar untuk datang di pantai, sehingga pada tanggal 1 Suro Pantai Parangtritis selalu dipenuhi oleh wisatawan. Puncaknya adalah ritual larung sesajen, yaitu menghanyutkan sesajen yang telah dibawa kedalam lautan dengan memanjatkan doa.

Baca Juga: Seram! 5 Tempat yang Terkenal Angker di Sukabumi yang Membuat Merinding

Upacara-upacara tersebut juga seakan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin menyaksikannya. Tak jarang berbagai wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke pantai hanya untuk melihat jalannya upacara sakral tersebut.

Pantai Parangtritis memang memiliki pesona yang luar biasa, tak hanya keindahan panorama alamnya tetapi pantai ini juga kaya akan nilai budaya, sejarah, serta mitos yang tersimpan didalamnya.***

Editor: Sarnapi

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah