Kemudian Syekh menjelaskan bahwa orang membaca Alquran bukan disebut sebagai qari, bukan pula disebut sebagai orang yang suka baca, melainkan disebut dengan “tilawatul Quran”.
Kedua, adalah orang yang mendirikan salat. Dalam pembahasan salat, istilahnya tidak menggunakan “kerjakanalah salat” tapi menggunakan kata “dirinkanlah salat”.
Baca Juga: Ini Amalan Ringan Dari Syekh Ali Jaber untuk Mengatasi Masalah dan Dikabulkan Hajat
Syekh Ali Jaber, menuturkan bahwa dirinya sering membaca dua ayat ini (QS Faathir 29-30), ketika melaksanakan salat sunah qabliyah dan salat sunah ba’diyah.
Ketiga, amalan yang tidak akan membuat kita hidup merugi adalah menginfakkan sebagai rezeki yang dimiliki.
Menurut Syekh, Allah hanya meminta sebagian dari rezeki yang kita miliki untuk dibagikan ke orang yang lain.
Baca Juga: Sebut Syekh Ali Jaber Meninggal Sia-sia, dr. Lois Owien: Salah Diagnosa Maka Obat Jadi Salah
Akan tetapi, orang yang menginfakkan hartanya tersebut berharap usahanya tidak merugi dan Allah akan jami semua itu.
Kemudian, Syekh Ali Jaber kembali mengingatkan akan 3 ha tersebut. Pertama, membaca Alquran. Kedua, mendirikan salat. Ketiga, menginfakkan sebagian harta.
Setelah itu, Syekh Ali jaber menghubungkan ketiga hal tersebut dengan kalimat di akhir ayar pada surat Faathir, yaitu kalimat “innahuuu ghafuurun syakur” dan kalimat setelahnya.