Network
JURNAL SOREANG- Allah SWT memberikan nama-nama kepada benda yang ada di dunia dengan bermacam-macam. Pemberian nama tersebut terkadang ada asal usulnya kejadiannya sehingga menjadi sesuatu yang dinamakan kepadanya.
Demikian pula Allah memberikan nama-nama bulan Qomariyah yang diciptakan oleh-Nya bersamaan dengan diciptakan langit dan bumi. Salah satu nama bulan itu ialah Ramadhan sebagai bulan kesembilan dalam tahun Hijriah.
Ramadhan diambil dari kata ramadha artinya ihtaraqa atau terbakar. Kata ini dialihkan kepada kata lain dengan maksud sama yaitu menghapus. Maksudnya bahwa pada bulan Ramadhan dosa-dosa seorang hamba dihapus dan diampuni oleh Allah SWT.
Baca Juga: ARTIKEL: Membedah Tradisi Petasan Saat Ramadhan
Seorang yang berpuasa Ramadhan menginginkan agar seluruh dosanya yang telah lalu diampuni oleh Allah SWT. Bagaimana Ramadhan dapat membakar dosa-dosa? Seorang mukmin tatkala menghadapi bulan suci Ramadhan, maka mereka harus sudah mempersiapkan diri sejak dua bulan yang lalu yaitu bulan Rajab dan Sya’ban.
Ahli hikmah mengatakan bahwa bulan Rajab adalah bulan untuk membersihkan seluruh anggota pancaindra dari perbuatan yang diharamkan baik ucapan maupun perbuatan. Bulan Sya’ban/Ruwah adalah bulan untuk membersihkan hati dari sifat-sifat iri, dengki, hasud, ghibah, fitnah serta keyakinan yang meragukan.
Dua bulan di atas merupakan barometer bagi seorang mukmin apakah dia sudah siap dengan lahir batin untuk melaksanakan ibadah puasa atau tidak.
Jika sudah siap, berarti dia sudah memasuki wilayah hamparan rahmat, ampunan dan terbebas dari siksa neraka.
Baca Juga: ARTIKEL: Zakat itu Sangat Bermanfaat untuk Muzakki, Membersihkan dan Menambah Harta
Dalam beberapa hadits Rasulullah selalu menggunakan kata Ramadhan dalam memberikan keutamaan serta fadilah yang terkandung di dalamnya. Ini menunjukkan bahwa bulan Ramadhan yang dengan namanya mengandung arti membakar mempunyai kandungan makna yang sangat luas, di antaranya :
1. Memberikan rahmat
2. Mengampuni dosa-dosa
3. Memberikan keselamatan dan pembebasan dari siksa neraka. Artinya : Sesungguhnya Allah pada tiap-tiap jam di bulan Ramadhan membebaskan 600.000 budak dari neraka dari orang yang seharusnya disiksa sampai malam lailatul qodar. Di malam lailatul qodar Allah membebaskan budak sebanyak bilangan budak yang dibebaskan dari mulai malam pertama bulan Ramadhan. Dan di hari Idul Fitri Allah membebaskan budak sebanyak budak yang dibebaskan dari permulaan malam Ramadhan sampai dengan hari Idul Fitri". (Alhadits).
Baca Juga: ARTIKEL: Mewujudkan Puasa yang Berkualitas
4. Menyinari cahaya ke dalam kalbu.
5. Memberikan syafaat.
6. Menangkal kegelapan alam kubur.
Artinya : Allah berfirman kepada Nabi Musa, ”Sesungguhnya Aku telah memberikan kepada umat Muhammad dua cahaya agar supaya mereka tidak ditimpa oleh dua bahaya kegelapan. Nabi Musa a.s bertanya : Apa dua cahaya itu ya Tuhanku ? Allah menjawab, “yaitu cahaya bulan Ramadhan dan cahaya Alqur’an. Nabi Musa a.s bertanya lagi, “Apa dua kegelapan itu ya Tuhanku ? Allah menjawab : Yaitu kegelapan alam kubur dan kegelapan hari kiamat".***
Penulis KH. Habib Syarief Muhammad Al 'Aydarus (Ketua Umum Yayasan Assalaam Kota Bandung).
