Tentu kita tidak pernah mendengar orang yang selalu menunaikan zakat dengan ikhlas karena Allah, kemudian banyak mengalami masalah dalam harta dan usahanya, baik itu kebangkrutan, kehancuran, kerugian usaha, dan lain sebagainya. Tentu kita tidak pernah mendengar hal seperti itu, yang ada bahkan sebaliknya yaitu orang yang rajin berzakat akan ditambah hartanya baik bermakna jumlah maupun keberkahannya.
Baca Juga: BAZNAS Kabupaten Bandung Bantu agar Ny. Popoy Bisa Berjalan Lagi
Baca Juga: Banyak Kisah Mengharukan di Ruang Pelayanan BAZNAS Kabupaten Bandung
Selama beraktivitas di Badan Amil Zakat, sampai saat ini penulis belum menemukan orang orang yang rutin menunaikan zakat kemudian berhenti dari menunaikan zakat disebabkan usahanya bangkrut atau ekonominya bermasalah. Bahkan fenomena yang ada adalah orang-orang yang selalu menunaikan zakat, jumlah nominal zakat yang dikeluarkannya dari waktu ke waktu semakin bertambah besar yang menunjukkan perekonomiannya tambah maju dan berkembang.
Logika manusia berbeda dengan perhitungan Allah Swt. Di mata manusia apabila kita mempunyai penghasilan Rp 4 juta, maka zakat yang kita keluarkan misalnya 2,5 % dari Rp. 2 juta yaitu Rp 100.000,-. Jika kita melihat menurut logika manusia, harta yang pada mulanya berjumlah Rp 4 juta kemudian dikeluarkan Rp. 100.000,- maka harta kita menjadi Rp. 3.900.000,- yang berarti jumlah harta kita berkurang.
Tapi, menurut ilmu Allah, zakat yang kita keluarkan tidak mengurangi harta kita bahkan menambah harta secara berlipat ganda. Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Rum ayat 39, Dan sesuatu riba yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka itulah orang-orang yang melipat gandakan .
Baca Juga: Tukang Bubur pun Dibantu BAZNAS Kabupaten Bandung agar Bisa Naik Haji
Baca Juga: Aksi BAZNAS Hijaukan Gunung Singa Dapat Simpati Warga, Tanam Ratusan Pohon Produktif
Dalam ayat ini Allah berfirman tentang zakat yang sebelumnya didahului dengan ajaran tentang riba. Dengan ayat ini Allah menyatakan harta yang didapat dari riba tidak akan pernah melipat gandakan harta manusia, yang sebenarnya dapat melipatgandakannya adalah dengan menunaikan zakat.
Terakhir, makna zakat adalah "As-Sholahu", yang artinya beres atau tidak ada masalah. Orang orang yang selalu menunaikan zakat, hartanya akan selalu beres dan jauh dari masalah. Orang yang dalam hartanya selalu ditimpa musibah atau masalah, misalnya kebangkrutan, kecurian, kerampokan, hilang, dan lain sebagainya boleh jadi karena mereka selalu melalaikan zakat yang merupakan kewajiban mereka dan hak fakir miskin. Wallahu-a'lam.***