Dua Kisah di Hari Ibu, Saat Anak Begitu Berbakti kepada Ibu

- 22 Desember 2020, 11:53 WIB
logo peringatan hari ibu ke 92
logo peringatan hari ibu ke 92 /

JURNAL SOREANG- Banyak kisah yang memberi inspirasi betapa amat berbaktinya para sahabat kepada ibunya. Hal ini sejalan dengan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.

Rasulullah pernah ditanya oleh salah seorang sahabat tentang kepada siapa saja dia harus berbakti. Rasulullah pun menyebut nama Ibu sebanyak tiga kali, sementara ayah hanya satu kali.

"Seseorang datang kepada Rasulullah dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Dan orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi Saw menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, 'Ibumu.' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi,' Nabi Saw menjawab, 'Kemudian ayahmu. (HR. Al Bukhari).

Baca Juga: Doa untuk Orang tua Termasuk Ibu. Inilah Kekuatan Doa dari Anak Saleh dan Salehah

1. Kisah Usamah bin Zaid
Salah satu kisah penuh hikmah soal bakti kepada ibu seperti diceritakan Muhammad bin Sirin.  Pada pemerintahan Utsman bin Affan, harga pokok kurma mencapai harga yang amat tinggi dengan seribu dirham.

Usamah bin Zaid sebagai panglima perang yang baru berumur 17 tahun, bergegas menebang sebatang pohon kurma. Ia kemudian mencabut bagian pangkal kurma yang berwarna putih, berlemak dan paling nikmat dimakan dengan madu.

Usamah memberikan bagian tersebut kepada ibunya. Orang-orang lantas bertanya keheranan. "Usamah apa yang engkau lakukan? padahal engkau tahu pokok kurma kini harganya menjadi seribu dirham."

Baca Juga: Perlu Diwaspadai, Tsunami Besar Berpotensi Terjadi di Wilayah Jawa Barat

Usamah dengan amat ringan menjawab, "Ibuku menghendakinya. Setiap ibuku menginginkan sesuatu yang mampu kudapatkan, aku pasti memberikannya."

Ibu Usamah adalah Ummu Aiman,  yang merawat Rasulullah Saw saat kecilnya. Sementara ayahnya adalah Zaid bin Haritsah, seseorang yang setia membantu Nabi Saw dan menjadi anak angkat nabi.

Usamah adalah sahabat yang tumbuh dan besar dalam didikan orang terbaik, berada di lingkungan terbaik dan bertemu dengan orang paling baik.

Baca Juga: Terumbu Karang di sekitar Perairan Raja Ampat Mulai Memutih, Ini Penyebabnya

2. Kisah  Uwais al Qarni
Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah bersabda  sebaik-baik tabi'in atau pengikut adalah seorang laki-laki yang biasa dipanggil Uwais. Nama lengkapnya Uwais al Qarni.

Uwais seorang yatim dan tinggal bersama ibunya yang sudah tua dan lumpuh di Yaman dan termasuk keluarga fakir. Uwais juga memiliki penyakit belang di tubuhnya.

Rasulullah sempat berpesan kepada Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib untuk mencari Uwais. "Carilah ia (Uwais al Qarni), dan mintalah kepadanya agar memohonkan ampun untuk kalian," sabda Rasulullah.

Baca Juga: Alhamdulillah, Wakil Bupati Bandung Terpilih Sahrul Gunawan Sudah Sehat dan Kembali ke Rumahnya

Uwais adalah sosok pemuda yang saleh dan sangat memuliakan ibunya. Uwais senantiasa merawat dan memenuhi semua permintaan ibunya.  Sang ibu yang sudah tua sangat ingin sekali pergi haji, padahal dengan kondisi ketika itu yang tak ada uang, Uwais merasa berat untuk memenuhi keinginan sang Ibu.

Dari Yaman, perjalanan ke Mekkah sangatlah jauh dengan melewati padang tandus nan panas. Orang-orang yang pergi ke Mekkah biasanya menggunakan unta untuk membawa banyak perbekalan.

Uwais terus berpikir untuk mencari jalan keluar agar ibunya bisa berangkat ke Tanah Suci. Kemudian, Uwais membeli seekor anak lembu dan membuat kandang di puncak bukit.

Baca Juga: Jadwal Acara TV: GTV Selasa 22 Desember 2020, Ada Sylvester Stallone di Film Box Office Cliffhanger

Setiap pagi ia bolak-balik menggendong anak lembu itu naik turun bukit. Banyak orang yang menganggap aneh tindakan Uwais tersebut.

Saat tiba musim haji, Uwais merasa otot-ototnya sudah kuat dan siap mengangkat beban berat. Dia pun menggendong sang Ibu dari Yaman ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji.

Di tanah suci, Uwais al Qarni dengan tegap menggendong ibunya wukuf di Arafah dan Tawaf di Kabah. Di depan Kabah air mata sang Ibu tumpah. Uwais pun berdoa, "Ya Allah, ampuni semua dosa ibu."***

Editor: Sarnapi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x