JURNAL SOREANG- Kalau biasanya Budi Prayitno (57) tampil sebagai penceramah dan pembimbing haji dan umrah, namun pada sudah lebih dari empat tahun ini memiliki profesi tambahan sebagai petani tanaman organik.
Lokasi kebun organik yang dikelola aktivis Masjid Salman ITB ini di Kp. Cilopang, Desa Mekar Laksana, Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung. Kebun ini juga dijadikan ajang untuk berbakti kepada warga sekitar.
"Ya mengabdikan diri dengan kemampuan yang saya dan keluarga miliki. Kebun organik ini juga berawal dari keprihatinan kepada nasib para petani," kata Ustaz Budi Prayitno, saat dihubungi, Sabtu, 10 Oktober 2020.
Baca Juga: Wow. Anak Panah Bisa Melesat Capai 500 meter
Pria yang menjadi pimpinan di travel umrah Al Mi'raj ini menambahkan, awalnya tanah seluas hampir dua hektare dibeli dari uang pribadinya.
"Saya beli tanah sekitar enam tahun lalu sekitar tahun 2014 di tanah yang awalnya gersang. Kondisi tanah sudah tercemar dengan bahan-bahan kimia," ujarnya.
Tanah itu juga termasuk tanah tandus ditandai dengan tanhnya yang keras dan pecah-pecah apalagi di musim kemarau. Rerumputan liar juga tumbuh di mana-mana.
Baca Juga: iPhone 12 Diluncurkan 13 Oktober 2020, Ini Varian, Spesifikasi dan Harganya
Perlu waktu tiga musim tanam bagi Ustaz Budi dan istrinya, Hj. Lilis Irianingsih, untuk mengubah tanah gersang menjadi tanah gembur nan subur.
"Untuk menyuburkan tanah ini kami memakai bahan-bahan pupuk non kimia yakni memakai kotoran hewan atau kohe. Kotoran domba dan ayam kami olah menjadi pupuk organik," kata alumni Majalah Yang Muda Masjid Salman ITB ini.
Sedangkan untuk pestisida, Ustaz Budi memakai bumbu-bumbu tradisional seperti kunyit, tembakau, dan lain-lain.
Baca Juga: Untuk Masuk Obyek Wisata Ini Harus Bayar sampai Rp 1 Juta
"Kami mendapatkan ilmu dan pengalaman dari istri, Lilis Irianingsih, yang pensiunan dari Dinas Pertanian Jawa Barat," ujarnya.***