JURNAL SOREANG - Ulama Syekh Ali Jaber dikenang banyak orang semasa hidupnya.
Ceramahnya itu menyejukkan pandangannya agar orang tidak hanya menilai orang lain masih di benak banyak orang.
Suatu ketika, video klip Sheikh Ali Jaber dalam Podcast bersama Deddy Corbuzier menjadi viral.
Dalam video tersebut, Sheikh Ali Jaber berbicara tentang seberapa baik penerapannya dalam kehidupan bersama.
Syekh Ali Jaber dikenal sebagai da'i yang gencar menyampaikan ceramah tentang nasionalisme dan toleransi.
Pandangannya tentang perempuan yang tidak tanggap juga menyita perhatian publik melalui video klip Podcast Deddy Corbuzier pada 17 September 2020.
“Kalau soal orang, jangan menilai orang. Jangan lihat wanita yang tidak bercadar, jangan menilai mereka buruk. Mungkin dia punya dua rakaat tahajud di sisi Allah. Itu bisa membuat semua dosanya diampuni,” kata Syekh Ali Jaber.
Video ini kemudian menjadi viral saat terjadi rivalitas antara Nikita Mirzani dan Ustadz Maaher.
Baca Juga: Alasan Ilmiah Mengapa Pasutri Harus Hubungan Intim Sebelum Tidur dan Rasakan Manfaatnya
Perseteruan Nikita Mirzani dengan Ustaz Maheer muncul dari pernyataan Nikita terkait Rizieq Shihab. Memiliki konotasi negatif dari Ustad Maheer.
“Kita tidak tahu apa urusan manusia dengan Allah. Masing-masing memiliki rahasia dari Allah. Memiliki kebaikan kepada Allah yang mungkin tidak semua orang tahu. Bisa jadi kebaikannya dengan Allah dapat menyebabkan dosa-dosanya diampuni,” sambungnya. Syekh Ali Jaber.
Sejak kecil, Ali Jaber memang sudah mengabdikan diri untuk membaca Al-Qur'an. Ayahnyalah yang pada awalnya memotivasi Ali Jaber untuk mempelajari Alquran.
Dalam mendidik agama khususnya Al-Quran dan shalat, ayahnya sangat keras, bahkan tidak segan-segan memukulinya ketika Ali Jaber kecil tidak shalat.
Keluarganya dikenal sebagai keluarga yang religius. Di Madinah ia memiliki masjid besar yang digunakan untuk penyebaran Islam.
Sebagai anak pertama dari dua belas bersaudara, Syekh Ali Jaber dituntut untuk melanjutkan perjuangan ayahnya dalam menyebarkan agama Islam dan fokus di Indonesia. ***