MUTIARA HIKMAH: Orang Bodoh Itu Bisa Sesat dan Menyesatkan, Jika Diperlakukan dengan Baik Malah Jadi Sombong

23 Maret 2022, 05:28 WIB
Ilustrasi sombong. MUTIARA HIKMAH: Orang Bodoh Itu Bisa Sesat dan Menyesatkan, Jika Diperlakukan Baik Malah Sombong /cottonbro/Pexels

JURNAL SOREANG – Sesuatu yang paling dicintai manusia adalah yang terlarang baginya.

Berusahalah untuk menjaga hati dari rasa sakit, karena kembalinya hati (damainya hati) setelah saling menjauhi sangat sulit.

Kebaikan adalah bentuk kelembutan, dan kebercukupan adalah pembebasan.

Jagalah lisanmu dan berhati-hatilah dengan perkataannya, karena seseorang itu dapat selamat dengan lisan dan dapat celaka dengan lisan.

Baca Juga: MUTIARA HIKMAH: Berbakti Kepada Orang Tua Kewajiban Kedua, Setelah Kewajiban Kepada Allah

Retorika yang paling terpuji adalah diam, ketika kata-kata tak lagi memberikan kebaikan.

Orang bodoh itu sesat dan menyesatkan. Jika diperlakukan baik ia sombong; jika diperlakukan buruk ia jahat; jika diminta bicara ia menyimpang; dan jika dibiarkan ia menjadi beban.

Akhlak yang mulia itu bagaikan sinar dan cahaya, ketika sampai ke hati, ia meneranginya dari kegelapan maksiat.

Saudaramu (yang sejati) adalah dia yang memberimu suri teladan yang baik. Saudaramu (yang sejati) adalah dia yang jujur padamu.

Baca Juga: MUTIARA HIKMAH: Islam Itu Mudah, Tidak Sanggup Tinggalkan, Jika Sanggup Kerjakan

Saudaramu adalah orang yang menolongmu dengan kepedulian, bukan yang menolongmu dengan nasab/keturunan.

Wahai saudaraku engkau tidak akan mendapatkan ilmu, kecuali dengan enam perkara yang akan kukabarkan berikut perinciannya dengan jelas: kecerdasan, ketamakan (terhadap ilmu), kesungguhan, harta benda (bekal), bergaul dengan guru, serta waktu yang panjang.

Adab seseorang itu jauh lebih berharga daripada emas yang dimilikinya. Adab adalah gambaran akal, maka gambarkanlah akalmu sesuai keinginanmu.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Ketahuilah Hikmah Berpuasa dan Perbedaan Ibadah Puasa di Islam dan Agama Lain

Adab adalah jalan menuju pada setiap keutamaan, dan perantara menuju pada setiap ketetapan syariat. Adab dapat menutupi buruknya nasab.

Tanamkanlah wujudmu pada tanah kerendahan, sebab sesuatu yang tumbuh tanpa ditanam tidak akan sempurna hasilnya.

Jika Allah menginginkan kebaikan kepada manusia, maka Dia menjadikan ilmu berada di tengah raja-raja mereka, dan menjadikan raja itu di tengah ulama-ulama mereka.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler