JURNAL SOREANG - Semakin beragam suku bangsa di suatu negara, semakin bervariasi pula budayanya. Berbahagialah, ada lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia yang berakar dari Austronesia dan Melanesia. Dapat dibayangkan betapa majemuknya seni tari yang dimiliki.
Indonesia yang berada di tengah garis khatulistiwa menyerap berbagai budaya di sekitarnya. Semua terpadu dalam kolam kesenian yang cantik.
Lebih dari 3.000 tarian asli Indonesia, dengan ciri khas dan maknanya masing-masing.
Berikut 10 di antaranya yang paling populer.Dikutip Jurnal Soreang dari buku, 101 Dance Paling Fenomenal & Kontroversial di Dunia, berikut ulasannya.
Baca Juga: Kesenian Tarian Khas Sumatera Barat, Nomor 9 Tarian yang Ada Unsur Pencak Silatnya
1. Pendet yang Mistis dari Bali
Mulanya tarian ini adalah tarian pemujaan dalam ritual agama Hindu di Bali. Biasa dibawakan di pura pada seremoni ter tentu.
Dibawakan dengan sangat khidmat, sebab melambangkan sambutan turunnya dewa-dewa ke bumi. Kelamaan Pendet dikembangkan menjadi tarian untuk menyambut para tamu.
Versi baru dari Pendet dikembangkan oleh koreografer I Wayan Rindi. Walau sudah dimodifi kasi, Pendet tetap tidak kehilangan kesan mistisnya.
Baca Juga: Tarian Tradisional Sumatera Barat, yang Terakhir Tidak Terdapat di Brunei Darussalam dan Malaysia
Pendet sempat menjadi kontroversi ketika salah satu adegannya tampil dalam iklan pariwisata Malaysia di Discovery Channel.
Sempat merebak isu bahwa tarian ini diklaim sebagai budaya Malaysia. Namun konflik tersebut mereda setelah Discovery TV melayangkan permohonan maaf kepada Indonesia dan Malaysia.
Walau demikian, konflik itu memanaskan hubungan antara Indonesia dan Malaysia.
2. Saman yang Energik dari Aceh
Gerakan yang kompak, cepat, energik, itulah ciri khas tari asal suku Gayo, Aceh Tenggara ini. Selalu membuat penonton terpana de ngan kepiawaian penari membuat gerakan yang serentak.
Baca Juga: Kesenian Tari Sumatera Barat, Ada Tarian yang Menyimbolkan Kasih Sayang
Diiringi syair dan musik yang terbalut irama rebana dan perkusi lain, Sa man biasa ditampilkan di momen-momen adat penting, serta acara agama Islam, seperti perayaan kelahiran Nabi Muhammad.
Pada keseharian, Saman dipakai sebagai media dakwah. Saman juga diperlombakan antar kelompok.
Kelompok penari yang paling kom pak dan mampu memadukan syair dan lagu dengan baik menjadi pemenangnya.
Sebelum dimulai, tari Saman diawali dengan kata pengantar dari para tetua adat atau ahli agama, berisi nasihat-nasihat bagi yang hadir.
Lagu dan syair dipadukan bersamaan dan kontinyu. Di awal dulu penarinya khusus pria-pria muda, lama-kelamaan para wanita pun ikut menarikannya. Sejak 24 November 2011 Saman ditetapkan UNESCO sebagai World Heritage.
3. Yapong yang Riang Gembira
Ada yang salah menginterprestasikan Yapong dengan Jaipong. Memang sekilas terdengar sama, tapi jauh berbeda. Yapong berasal dari Jakarta, sedangkan Jaipong dari Jawa Barat.
Gerakan dinamis, dibawakan dengan riang gembira, serta eksotis, itulah khas tarian Yapong.
Busana penari dikembangkan dari tari Kembang Topeng Betawi, dengan warna mencolok selayaknya budaya Betawi yang banyak dipengaruhi unsur kesenian Tionghoa.***