Kesalahan Terbesar Orang Ketika Sakit Saat Meninggalkan Kewajiban Shalat, Begini Penjelasannya

16 Januari 2022, 08:05 WIB
ilustrasi sakit. Ini kerugian terbesar bagi orang yang sedang sakit dalam kacamata Islam /Parentingupstream dari pixabay/

JURNAL SOREANG - Kesalahan paling besar yang dikerjakan orang yang sakit adalah tatkala dia meninggalkan seluruh kewajiban shalatnya. Ini adalah kesalahan besar.

Sebab, syariat tetap berlaku untuknya dan telah memberinya banyak keringanan dalam tata cara pelaksanaan semua shalat.

Sebagaimana dikutip JURNAL SOREANG dalam Buku 400 kesalahan dalam Shalat. Berikut ulasannya.

Oleh karena itu, tidak ada lagi alasan bagi dirinya untuk meninggalkan shalat sampai kapan pun. Jika tidak mampu berwudhu atau sampai tidak mampu mandi junub, maka dia diperbolehkan hanya bertayamum saja (jika air itu dapat menambah rasa sakitnya atau dapat menyebabkannya mati jika memakainya).

Baca Juga: Mengapa Selera Makan Hilang Saat Sakit? Ini Penjelasan dr. Zaidul Akbar

Jika tidak mampu shalat dengan berdiri, maka dia boleh mengerjakannya dengan duduk. Jika tidak mampu dengan duduk, maka dia boleh shalat dengan berbaring seraya memberi isyarat ketika rukuk dan sujud.

Syaikh Al-Albani menukil sifat shalat orang yang sakit di dalam kitab Shifat Shalat Nabi dan memaparkan beberapa hadits, di antaranya:

Imran bin Hushain berkata, "Saya dulu mengidap penyakit sembelit, lalu kutanyakan hal itu kepada Rasulullah dan beliau menjawab, "Shalatlah dengan berdiri, jika engkau tidak mampu, maka kerjakanlah dengan duduk, dan jika engkau masih tidak mampu, maka kerjakanlah dengan berbaring."

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Alasan Hilangnya Selera Makan Saat Sakit, Kata dr. Zaidul Akbar

Sabdanya pula, Aku bertanya kepada beliau tentang seseorang yang shalat dengan duduk.

Beliau lantas menjawab,"Barangsiapa yang mengerjakan shalat dengan berdiri, maka itu lebih utama. Barangsiapa yang mengerjakan shalat dengan duduk, maka baginya setengah pahala orang yang shalat dengan berdiri. Dan barangsiapa yang mengerjakan shalat dengan tidur (dalam sebuah riwayat disebutkan: dengan berbaring), maka baginya setengah pahala orang yang shalat dengan duduk."

Yang dimaksudkan oleh hadits ini adalah bila yang bersangkutan sakit. Hal ini juga dikatakan oleh Anas.

Baca Juga: 5 Rumah Sakit Tertua di Indonesia yang Dibangun pada Masa Penjajahan Belanda Ini Usianya Sudah Ratusan Tahun

Rasulullah keluar di hadapan orang banyak, sedangkan mereka sedang mengerjakan shalat dengan duduk karena sakit. Beliau lantas bersabda, "Sesungguhnya shalatnya orang yang duduk itu (pahalanya) setengah dari orang yang shalat dengan berdiri."

Beliau pernah mengunjungi orang yang sakit dan beliau. melihatnya sedang mengerjakan shalat di atas sebuah bantal. Lalu, beliau mengambil bantal tersebut dan melemparnya. Orang itu mengambil papan untuk shalat di atasnya, tetapi beliau mengambilnya, lalu melemparkannya.

Kemudian beliau bersabda, "Shalatlah di atas tanah selama kamu mampu. Jika tidak, cukup kamu memberi isyarat dengan menggerakkan badan dan lakukanlah sujudmu lebih rendah daripada rukukmu."

Baca Juga: Sakit Gigi Menyiksa? Jangan Buru-buru Minum Obat, Pakai Resep Alami dari dr Zaidul Akbar

Ada pun mengenai cara duduk, sebagaimana yang telah disebutkan di dalam sebuah hadits:

Nabi duduk dengan kaki bersilang di bawah paha. Serta, dibolehkan pula bagi orang yang sakit duduk seperti duduknya ketika tasyahud. 1. Dinukil dari Shifat Shalat Nabi (hal:52-53) 2. Diriwayatkan oleh Nasa'i, Ibnu Khuzaimah, dan Hakim. dishahihkan dan disepakati oleh Adz Dzahabi.

Jika dia tidak mampu mengerjakan shalat dengan berbaring, maka dia boleh mengerjakannya dengan tidur telentang dan kakinya menghadap ke kiblat semampunya.

Dengan demikian, para imam yang empat beserta jumhur ulama berpendapat: jika hal itu memberatkannya untuk berdiri ketika terpaksa.

Baca Juga: Sakit Tak Kunjung Sembuh? ini lah Solusi Jitu Kata Zaidul Akbar

Setelah yang demikian itu, maka saya tidak menyangka bahwa orang sakit yang beriman kepada Allah dan hari akhir masih meninggalkan shalat sesudah diberi kemudahan, keringanan, dan rahmat Allah yang Maha Pengasih.

Bahkan, terkadang ajal orang yang sakit itu benar-benar telah dekat sehingga sangat membutuhkan persiapan untuk bertemu dengan Allah. Kami memohon kepada Allah agar Dia memberi kesembuhan bagi seluruh kaum muslimin yang sakit dan memberi rahmat orang-orang Islam yang sudah meninggal.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Buku 400 Kesalahan-kesalahan dalam Shalat

Tags

Terkini

Terpopuler