JURNAL SOREANG – Anda mungkin sering mendengar kata tumbal. Kata tumbal lekat dengan sebuah pengorbanan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, seperti pembangunan atau pesugihan.
Tumbal berfungsi untuk menetralisir suatu keadaan ataupun suatu tempat, dan lokasi.
Proses menetralisir ini memang diperlukan beberapa hal dari benda hingga nonbendawi dari yang bernyawa sampai yang tidak bernyawa.
Baca Juga: Diduga Depresi, Ibu Susu Raja Edward VII Lakukan Hal yang Membuat Ratu Victoria Panik
Tujuan kedua adalah bisa digunakan sebagai pembayaran. Pembayaran di sini mengacu dengan penumbalan wadah ataupun yang berkaitan dengan perjanjian-perjanjian
Perjanjian tersebut merupakan perjanjian yang bersifat gaib. Perjanjian ini bisa bertujuan untuk mencari kekayaan, untuk pengasihan, penglaris
atau untuk pendampingan yang lazim dikenal dengan prewangan.
Baca Juga: Musibah Akan Datang Ketika Merasa Diri Paling Benar, Ini Maksudnya Menurut Aa Gym
Jenis tumbal ternyata ada 2, yaitu benda dan nonbenda Maksudnya adalah yang bersifat hidup dan yang mati mati.
1. Tumbal Hidup
Tumbal hidup bisa berupa: Manusia, Hewan maupun tumbuhan. Tumbal hidup lazim digunakan untuk pembangunan. Contohnya tumbal proyek.
Menurut Om Hao dengan pendidikan berlatar belakang Teknik sipil, ia pernah menjumpai tumbal berupa manusia saat membongkar suatu pondasi bangunan.
Penumbalan bangunan tidak hanya berupa manusia yang dikubur dalam pondasi namun juga dapat berupa kejadian setelah bangunan tersebut di buat.
Seperti kecelakaan di jembatan atau jan tol. Tidak semua bisa dikaitkan Apakah kecelakaan benar merupakan tumbal atau bukan, menurut Om Hao ini memang susah dibuktikan.
Namun kita dapat membuat suatu kajian dari peristiwa kecelakaan ini, yang pertama kita harus memastikan kecelakaannya di km berapa, kemudian kita cek kontur alamnya seperti apa.
Baca Juga: Mengerikan, Inilah Skandal Paling Ekstrim Era Ratu Victoria
Juga kajian fisika tentang kecepatan saat terjadi kecelakaan, baru hanya sisanya kita lihat secara metafisika.
Selain dalam bentuk manusia, tumbal juga dapat berbentuk sesaji. Hewan yang paling familiar untuk ditumbalkan adalah kerbau utamanya adalah kepala kerbau
Tidak semua tumbal hidup harus dibunuh, dicor atau diminum darahnya. Ada satu tumbal yang menarik yaitu tumbal berupa kucing.
Baca Juga: Mengerikan, Inilah Skandal Paling Ekstrim Era Ratu Victoria
Berbeda dengan kerbau dan manusia, kucing yang dijadikan tumbal ini justru harus dipelihara.
Namun tidak semua kucing dapat digunakan untuk tumbal. Kucing yang biasa digunakan untuk tumbal berupa kucing condromowo dan juga kembang telon.
Kucing kembang telon yang digunakan adalah kucing yang memiliki tiga warna di tubuhnya namun harus berjenis kelamin laki-laki. Selain kucing ada juga ayam dan kambing hitam.
Sedangkan tumbal dalam bentuk tumbuhan dapat berupa pohon bambu atau lazim disebut pring petung.
Tumbuhan bambu ini juga harus dipelihara. Umumnya tumbuhan ini ditanam dekat bangunan untuk menimbulkan aura yang megah.
2. Tumbal Benda
Selain tumbal hidup ada juga tumbal berupa benda pusaka. Tumbal ditentukan secara kesepakatan atau negosiasi.
Baca Juga: Wow! Ratu Elizabeth Kalah Tajir Sama Wanita Pewaris Harta Kerajaan Bisnis Pornografi
Tujuan negosiasi ini macam-macam ada tujuan untuk Sugihan kekayaan, kecantikan atau penampilan dengan contoh susuk.
Tumbal dalam bentuk pusaka yang dapat kita temukan yaitu Kiai sepanjang. Tumbal ini dipakai untuk tanah Jawa.
Ada juga tumbal dalam bentuk mustika. Bisa berupa batu-batuan atau benda-benda. Batuan dan benda yang dijadikan tumbal ini sangat khusus sesuai permintaan saat negosiasi.
Baca Juga: Wow! Ratu Elizabeth Kalah Tajir Sama Wanita Pewaris Harta Kerajaan Bisnis Pornografi
Seperti kain merah dan putih, ada juga yang memakai kain kuning dan baju khusus yang dipakai.
Biasanya baju yang dipakai kebanyakan itu bertujuan untuk pemikat atau pengasihan.
Missal baju target yang dipakai diambil. Hal ini sering terjadi di kos-kos yang kehilangan celana dalam. Celana dalam tersebut dijadikan sebagai syarat dengan cara ditambahkan sebagai sesaji atau dibakar.
Selain itu ada juga tumbal benda yang digunakan untuk bangunan. Tumbal benda yang digunakan dalam bangunan dapat berupa emas, koin, dan juga Mutiara.
Benda tersebut kemudian ditempatkan pada tiap sudut atau pojok bangunan utama. Benda yang sering digunakan untuk tumbal di era kolonial bisa berupa koin emas, atau permata biru.
Permata biru ini sering digunakan untuk bangunan berupa pabrik gula. Permata ini biasanya ditanam di tengah pondasi.
Tujuan penanaman tumbal benda ini adalah agar suatu bangunan yang akan dibuat terlihat megah dan mewah karena aura dari batangan emas atau batu permata bisa membangkitkan kekuatan bangunan.