JURNAL SOREANG - Tidak sedikit orang yang masih percaya dengan menggunakan jimat agar bisa memikat lawan jenisnya, karena dianggap bisa lebih cepat.
Salah satu jimat yang populer di sebagian kalangan adalah bulu perindu, bulu perindu merupakan benda yang konon katanya bertuah bentuknya seperti bulu.
Bulu perindu diyakini sebagai benda warisan leluhur masyarakat Kalimantan Tengah, sering digunakan untuk memikat lawan jenis yang disukai dan konon dipercaya juga sebagai penglaris bisnis.
Proses penggunaan bulu perindu ini pun cukup mudah, yaitu hanya meniupkan ujung bulu perindu sambil membayangkan sosok yang dicintai. Konon katanya, setelah ditiup, sosok yang dicintai pun akan jatuh hati dengan seketika.
Konon katanya, bulu perindu juga disebut-sebut mampu membuat karir menjadi cemerlang. Seperti yang dikutip Jurnal Soreang dari berbagai sumber, berikut asal-usul bulu perindu.
1. Terdapat di antara Bumbung Bambu
Orang Jawa dan Sumatra mempercayai bahwa bulu perindu berasal dari ruang kosong yang ada di antara dua ruas bambu.
Baca Juga: Baekhyun EXO Berikan Cuitan Di Twitter Aku Rindu Melakukan Konser
Mereka mempercayai bahwa hanya sebagian orang yang mendapatkan wangsit yang bisa mendapatkan bulu perindu yang memiliki energi supranatural.
2. Bulu Perindu berasal dari rumput bujang Kalimantan
Sebagian orang yang mengatakan bahwa bulu perindu berasal dari rumput bujang asal Kalimantan.
Anggapan banyak orang ini ada karena stereotipe yang menempel pada perempuan suku Dayak yang memiliki paras cantik dan mampu memikat banyak perhatian para lelaki.
Baca Juga: Lord Adi, Jesselyn, dan Nadya Bikin Konten Bersama untuk Melepas Rasa Rindu, Tentang Apa Ya?
Namun, faktanya, rumput bujang merupakan rumput biasa yang bisa tumbuh di mana saja, Oleh karena itu, rumput yang mampu bergerak ketika terkena air atau asap rokok ini bukanlah khas Kalimantan.
3. Ada di sarang burung Elang Hitam
Banyak orang yang meyakini bahwa tanaman yang memiliki kemampuan tak kasat mata ini berasal dari sarang burung elang hitam.
Keyakinan ini berdasar dari cerita mitologi Jawa kuno yang menyebut bahwa induk burung elang hitam adalah jelmaan dari dewi kasih sayang.***