JURNAL SOREANG- Sebagai anak yang lahir dan besar di daerah Garut Selatan, Sali Iskandar, tak membayangkan bisa mengelola empat lembaga pendidikan. Yakni, Al Ghifari, Al Aitaam, Intan Al Sali dan Agung Al Sali.
"Tentu saja semua karena pertolongan Allah SWT. Namun dari kecil saya memang dididik agar jangan mau digaji orang lain, tapi menggaji orang lain," kata Sali yang juga pendiri dan pembina Yayasan Al Ghifari, saat dihub, Minggu, 4 Oktober 2020.
Dia menyarankan generasi muda harus mempunyai jiwa enterpreneur/wirausaha. "Saya dari dulu mempunyai prinsip, tidak mau digaji orang lain, tapi ingin menggaji orang lain. Maksudnya tidak mau bekerja di orang lain, tapi ingin membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain," ujar pria yang pernah menjadi tukang cuci mobil dan loper koran ini.
Baca Juga: Jangan Kendor! Tambah 2 Orang Meninggal, Tingkat Kematian Covid-19 Kabupaten Bandung Naik Lagi
Menurut H. Sali, di antara kunci keberhasilan dalam membangun kegiatan usaha adalah berani untuk memulai dan siap menghadapi masalah hidup.
"Kalau tak berani melangkah dan mengambil risiko ya takkan bisa memulai usaha," ucapnya.
H. Sali Iskandar, yang pernah menjadi pemuda pelopor Kota Bandung, berpesan agar para mahasiswa harus tampil paling depan. "Karena di pundak para mahasiswa lah kemajuan suatu bangsa," ujarnya.
Sedangkan Rektor Unfari, Dr
H. Didin Muhafidin, M.Si mengatakan, ada empat kunci sukses. Pertama, mempunyai cita-cita dan mimpi yang besar. "Bercita-cita menjadi orang sukses, selamat dunia akhirat," ujarnya.
Baca Juga: Meski Sama-sama Susah, Tapi TBM Sehati Berusaha Berbagi
Kedua, manata pikiran dan berpikir yang baik, yaitu berpikir dan berkumpul bersama orang-orang yang mempunyai ide baik.
"Ketiga, bertindak dengan tepat dan ikhlas, segala aktivitas niatkan hanya untuk mengabdikan kepada Allah SWT. Keempat harus senantiasa berbakti dan meminta doa restu kepada orangtua," katanya.***