"Karena ada dua nama yakni KH. Abdul Halim tanpa huruf c yang diusulkan Ormas Islam Persatuan Umat Islam PUI). Lalu ada KH. Abdul Chalim dengan c yang diusulkan ormas NU," katanya.
KH. Abdul Chalim baru saja dimasukkan dalam daftar pahlawan nasional oleh presiden Jokowi.
"Karena ada dua nama Abdul Halim dan Abdul Chalim yang orangnya berbeda sehingga lebih baik sih ada dua bandara," ujarnya tersenyum.
Untuk penamaan Bandara Internasional Kertajati, kata Bey, diserahkan kepada Presiden Jokowi.
"Silakan nanti presiden yang akan memutuskan nama Bandara Internasional Kertajati ini," ujarnya.***