Network
JURNAL SOREANG - Pemerintah Kota Bandung terus memprioritaskan penanganan permasalahan sampah yang menjadi isu penting di kota ini. Kendati demikian, pemecahan masalah ini tidak dapat diwujudkan tanpa partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk perusahaan yang tergabung dalam Forum Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL).
Menanggapi hal ini, Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, menyatakan, "Bagaimana pengelolaan sampah kita ini masih tergantung kepada TPA yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Tapi harus dipahami betul bahwa sampah itu punya nilai ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat."
Untuk mengatasi masalah ini, Bambang telah mengeluarkan Instruksi Wali Kota (Inwal) dan Surat Edaran terkait pengelolaan sampah di Kota Bandung pada masa darurat.
Baca Juga: KPK Terus Dalami Kasus Dugaan Korupsi di Kementan, Eks Jubir KPK Siap Jadi Saksi
"Saya buat Inwal untuk semua stakeholder di Kota Bandung, juga membuat SE untuk mengelola sampah. Sebuah keniscayaan sampah bisa selesai dalam waktu singkat," katanya.
Berdasarkan data dari Open Data Jabar, jumlah sampah yang dapat ditangani oleh Kota Bandung pada tahun 2021 mencapai 1.430 ton per hari, dari total 1.529 ton per hari yang dihasilkan oleh timbunan sampah. Bambang menjelaskan,
"Persentase komposisi sampah itu terbanyak sebesar 44,51 persen berupa sampah makanan dan daun. Sementara persentase komposisi paling sedikit adalah sampah logam yaitu 0,9 persen."
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bandung mengajak para forum yang tergabung dalam TJSL untuk bersama-sama menangani permasalahan sampah yang saat ini menjadi darurat. Bambang menekankan pentingnya memberikan kenyamanan bagi warga kota.
Forum ini juga membahas infrastruktur lainnya, seperti penerangan jalan dan antisipasi banjir, yang juga diutamakan dalam situasi mendekati musim hujan.
