Menanggapi polemik itu akhirnya MUI Jabar memanggil KH. Ate untuk mengetahui persoalan sebenarnya.
Acara dihadiri Ketua Umum MUI Jabar Prof. Dr. KH. Rachmat Sjafei, Sekum MUI Jabar Rafani Achyar, dan para pengurus lainnya.
Rafani Achyar mengatakan, pemanggilan KH. Ate hanya sebatas Tabayyun untuk menjernihkan masalah yang ada.
"Ada dua video yakni di Pesantren Cilendeh Tasikmalaya dengan KH. Ate diwawancarai perwakilan Al Zaytun dan pidato KH. Ate di Al Zaytun," katanya.
Dia menambahkan, pewawancara dari Al Zaytun menggiring KH. Ate agar bersuara soal tugas pokok MUI sehingga berhak menetapkan sebuah faham menjadi aliran sesat.
"Pak KH. Ate juga ikut terjebak oleh pewawancara, padahal posisinya sebagai ketua umum MUI Kota Tasikmalaya. Pertanyaan ini menjebak Pak Ate," ucapnya.
Sedangkan video di Al Zaytun, Rafani menyatakan judul di video adalah KH. Ate menantang MUI dan ormas-ormas Islam, namun tidak melakukan protes kepada pihak pembuat video yakni Al Zaytun.***