Berdasar data SSGI Tahun 2021, prevalensi stunting di Karawang berada di angka 20,6%, tahun 2022 turun 6 poin menjadi 14% berdasarkan data SSGI terbaru.
Kabupaten Karawang menargetkan, di akhir 2023, prevalensi stunting diharapkan bisa kembali turun 6 poin, menjadi 8%.
"Melalui program BAAS. Saya mengajak seluruh lintas sektor, terlibat di dalamnya. Karena semua pihak memiliki peran penting dalam percepatan penurunan stunting," lanjutnya.
Apa yang disampaikan Cellice mendapat apresiasi dari jajaran BKKBN Pusat dan Provinsi Jawa Barat, yang pada kesempatan tersebut diwakili oleh Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB, Martin Suanta, dan Plh. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Irfan Indriastono.
"Dengan dukungan dan komitmen kepala daerah yang sangat baik seperti Karawang, kedepan kami yakin Karawang bisa menjadi role model bagi Kabupaten Kota lainnya di Indonesia dalam mengakselerasi percepatan penurunan stunting," ujarnya.
Pada kegiatan ini juga diberikan berbagai penghargaan Program Bangga Kencana tingkat Kabupaten Karawang, seperti Pelayanan Serentak Sejuta Akseptor sampai dengan Pemilihan Duta GenRe Tingkat Kabupaten.
Ada juga penyerahan simbolis bantuan PMT bagi keluarga berisiko stunting, hasil kerjasama dengan perusahaan swasta. Penandatanganan MoU Percepatan Penurunan Stunting antara Ketua TPPS Kabupaten Karawang dengan PT. Astra, dan Launching Inovasi "Si Paling Keren" dari DPPKBKarawang.***