Network
JURNAL SOREANG- Kota Bandung sebagai ibukota baru kabupaten Bandung dengan besluit(surat kelulusan) Tanggal.25 September 1810 dengan bupatinya R.A. Wiranatakusumah II.
Asal nama kota Bandung itu sendiri diambil dari Danau Bandung. Pendapat lain mengatakan bahwa kata Bandung berasal dari nama sebuah kendaraan air yang digunakan oleh bupati Bandung. Kendaraan tersebut terdiri dari dua perahu yang diikat berdampingan yang disebut perahu bandung.
"Kota Bandung tumbuh seiring perkembangan jaman. Dewasa ini luasan kota Bandung sekitar 167,3 km dan 30 Kecamatan serta 151 kelurahan dengan jumlah penduduk mencapai 2.405.589 jiwa lebih," kata Ketua Dewan Kesenian Kota Bandung, Rahmat Jabaril.
Jumlah taman berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) kota Bandung terdapat 759 taman kota dengan total luas 2.170.134,11 meter persegi.
"Taman taman tersebut tersebar di 30 kecamatan. Jumlah lembaga pendidikan tinggi dengan berbagai spesialisasi keahliannya mencapai 167 lembaga," katanya.
Begitu juga dengan jumlah sanggar seni mencapai 800 sanggar, belum ditambah jumlah komunitas kreatif di kota Bandung lebih dari 300 komunitas. Begitu juga event event seni, baik dari: Seni Rupa, sastra, musik, teater, seni tradisi , film, tari performance art, dan fotografi lebih dari 150 event di setiap Tahunnya.
Baca Juga: Knowledge of Art: Pengertian Apresiasi Seni dan Contoh-Contohnya
"Selain itu Kota bandung banyak melahirkan ide ide gerakan seni yang cukup memberi inspirasi bagi kesadaran pemajuan seni itu sendiri. salah satunya gerakan seni rupa baru, seni jeprut, sastra mbeling," ujarnya.
Sementara pendapatan daerah kota Bandung (PAD) sendiri sesungguhnya sebagian bersumber dari kreativitas masyarakatnya, termasuk pemicunya "seni"
"Kota Bandung banyak melahirkan seniman seniman yang malang melintang di dunia nasional maupun internasional, baik dari seni tradisi, moderen maupun seni kontemporer. Bahkan salah satu yang membuat daya tarik bagi masyarakat luar terhadap kota Bandung adalah salah satunya kesenian," katanya.
Seni di kota Bandung, dianggap publik Nasional sebagai barometer seni di Indonesia. Ada perguruan tinggi khusus seni di Kota Bandung seperti ISBI, juga dari 6 Taman Budaya di Indonesia,adalah salah satunya ada di Kota Bandung.
Berdasarkan nilai citraan yang dimunculkan perkotaan, tentu akan bermuara pada nilai seni sebagai sebuah penanda pemajuan kebudayaan kota tersebut.
"Apalagi yang berkonsep kota terbuka, dengan sendirinya irisan nilai seni akan menjadi keutamaan dalam membangun imagi kota itu sendiri," katanya.
Berbicara soal "seni" tidak hanya berkaitan dengan elemen yang menandai nilai estetik pada sebuah kota, tetapi di dalamnya roh seni yang melekat dalam hidup manusia sebagai mahluk sosial. Rupa Medan sosial seni dalam bentuk sosial kota, merupakan representasi dari jiwa warga kota nya itu sendiri.
Baca Juga: Simak! Ingin Tahu Unsur Rupa pada Seni Tari, Apa Saja Komponennya, Berikut Penjelasannya
"Berkait diatas tersebut, kita bisa menarik benang merah antara kehadiran kota itu sendiri dan kelahiran bentuk sosial seni di dalamnya. Seperti data-data yang telah di tulis di pendahuluan," ujarnya.
Berdasar pada pandangan di atas, sepertinya menjadi alasan kami untuk lebih menguatkan nilai diskursus seni dan pembangunan kota, maka perlu menetapkan kelahiran kota Bandung di bulan September tesebut sebagai bulan kesenian.
"Penetapan ini untuk membangun kesadaran publik kota Bandung (khususnya) bahwa peran seni di kota Bandung itu penting. Sebab Kota Bandung sebagai kota kreatif," katanya.
Untuk menciptakan wadah silaturahmi antar seniman Bandung dengan masyarakat kota Bandung.
"Alasan lainnya untuk memberikan penanda bahwa imagi kota kreatif itu bisa ditunjukan dalam sebuah peristiwa event kolektif tahunan (,perayaan seni bersama)," katanya ***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang
