JURNAL SOREANG- Sekjen MUI Pusat KH. Emirsyah Tambunan menyatakan, Pesantren atau Ma’had Al Zaytun di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, memang kerap menuai kontroversi.
"Sederet kontroversi dari Ponpes Al Zaytun ini sebenarnya sudah terjadi puluhan tahun yang lalu. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat melalui bentukan tim peneliti khusus sudah mengungkap sederet fakta dan temuan pada 2002 terkait pesantren ini," kata Biya Emirsyah saat silaturahimi MUI Jabar di Hotel Puri Khatulistiwa, Rabu 10 Mei 2023.
Mengenai keterkaitan pimpinan Al Zaytun dengan NII, Buya Emirsyah menyatakan, pihak keamanan harus bersikap sebab NKRI harga mati.
"Harus telusuri soal keterkaitan ini sehingga jelas sebab tak boleh ada NII dalam NKRI," katanya.
Dia menambahkan, Tim MUI pusat melakukan kerja keras selama empat bulan karena tidak ingin meneliti di permukaan.
" Kajian pustaka dan dokumentasi dilakukan dengan mengambil semua sumber yang dapat memberikan informasi komprehensif tentang sejarah, latar belakang berdirinya, serta sistem pendidikan di Al Zaytun," katanya.
Kontroversi Al Zaytun itu ternyata bersangkut erat dengan doktrin ajaran, afiliasi kelembagaan, dan konsep keagamaan yang dipahaminya. Bahkan, beberapa pihak menilai pesantren ini sesat dan berbahaya.