Jas Merah! Peringatan Hari Jadi Ke 109 Kota Sukabumi, Ini Fakta Menarik Asal Usul Namanya

- 1 April 2023, 18:07 WIB
Ilustrasi, Jas Merah! Peringatan Hari Jadi Ke 109 Sukabumi, Ini Fakta Menarik Asal Usul Namanya
Ilustrasi, Jas Merah! Peringatan Hari Jadi Ke 109 Sukabumi, Ini Fakta Menarik Asal Usul Namanya /Humas Jabar

JURNAL SOREANG - Hari ini, 1 April 2023 merupakan hari jadi Kota Sukabumi yang ke-109. Berdiri lebih dari satu abad, Sukabumi memiliki banyak cerita sejak jaman penjajahan Belanda.

Kota yang dijuluki sebagai Kota Santri, karena banyak melahirkan ulama besar. Serta memiliki oleh-oleh Mochi yang khas, tidak pernah dilewatkan jika berkunjung ke Sukabumi.

Ternyata nama Sukabumi memilik fakta yang menarik untuk dibahas, sebagai bangsa yang besar terutama warga Jawa Barat sebaiknya kita mengenali asal usul tanah air yang kita pijak.

Baca Juga: Ingin Tubuh Fresh Saat Puasa di Bulan Ramadhan? Cobalah Resep Minuman Detox Dari dr. Zaidul Akbar

Agar selalu terkenang perjuangan dan pengorbanan para pendahulu mempertahankan tanah kelahiran kita.

Sukabumi terdiri atas dua kata, atau ejaan jaman dahulu disebut Soeka dan Boemi.

Dalam beberapa literatur disebutkan asal muasal Sukabumi dari bahasa Sunda, Suka-Bumen.

Baca Juga: Jemaah Rugi Rp100 Miliar, Polisi Dalami Dugaan Pencucian Uang di Travel Umrah NSWM

Yang bermakna bahwa tempat tersebut udaranya sejuk dan nyaman membuat orang-orang senang (suka) menetap (bumen).

Atau dalam bahasa Indonesia Sukabumi, berarti Bumi kesukaan.

Menariknya, nama Sukabumi disebutkan telah ada sejak tahun 1815, lebih tua dari Hari Jadinya sekarang yang ke 109 Tahun.

Baca Juga: Luis Milla Minta Maaf setelah Persib kalah dari Persija, Sebut Taktik Tidak Berjalan Sempurna

Nama yang dicetuskan pertama kali pada 1815, berasal dari seorang dokter bedah Dr. Andries de Wilde, yang mengajukan permohonan perubahan nama sebuah dusun kecil yang memiliki sungai bernama Cikole, menjadi Soekaboemi.

Seratus tahun kemudian, 1 April 1914 Pemerintah Hindia-Belanda memberikan status Sukabumi sebagai Kota Praja, atau Gemeente yang pada era baru kemudian disebut Kota Madya.

Sayangnya status kota madya yang disandang Sukabumi, diberikan pemerintah Hindia-Belanda dengan alasan, banyak warga Belanda dan Eropa yang dispesialkan karena merupakan pemilik perkebunan kopi dan teh di Sukabumi selatan.

Baca Juga: Penipuan Travel Umrah: Tambah Biaya Rp2,5 Juta, Tiket Hangus Bisa Aktif, Polisi Bakal Panggil Pihak Maskapai

Yang membuat orang-orang Belanda dan Eropa itu datang, karena sejak dulu Sukabumi dikenal dengan fenomena keindahan alam yang tidak terbantahkan.

Sampai sekarang pun, banyak objek wisata alam yang menarik perhatian wisatawan mancanegara.***

Editor: Rustandi

Sumber: Humas Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x