Badawang: Kesenian Tradisional Ondel-Ondel dari Jawa Barat

- 8 Februari 2023, 07:00 WIB
Badawang: Kesenian Tradisional Ondel-Ondel dari Rancaekek
Badawang: Kesenian Tradisional Ondel-Ondel dari Rancaekek /dok. rancaekekkulon.desa.id/

Wilayah persebaran Kesenian Badawang pada awalnya hampir menyebar di setiap kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat. Namun saat ini, Seni Badawang terkonsentrasi di Kabupaten Garut, Sumedang, dan Bandung.

 Dalam perkembanganya, Badawang sebetulnya lebih menonjolkan unsur kamonesan (ketrampilan) dalam memainkan boneka. Sebab hal tersebut lebih banyak disukai apresiator/penonton. Beberapa figur yang sudah sangat dikenal masyarakat pada umumnya digunakan menjadi sebuah Badawang, seperti para Punakawan, yakni Semar, Cepot, Dawala, dan Gareng.

 Para karakter ini kerap digunakan dengan aksi-aksi yang menarik, seperti mulut boneka yang seolah-olah bicara, atraksi berjoget, menari, melambaikan tangan, bersorak, dan masih banyak lagi. Ditambah dengan penampilan atraksi kepala berputar, meliuk-liuk, berjoget dari Badawang Punakawan ini.

 Atraksi memainkan gerak boneka Bawang ini memang memerlukan persiapan mengingat berat kepala Badawang yang bisa mencapai 30 kilogram. Sementara itu, kerangka tubuh dan tangannya sendiri terbuat dari bahan kayu, rotan, bambu, plastik dan besi plat. Pada bagian penyangga kerangka boneka ini dilapisi oleh kain yang cukup tebal, dimana berfungsi agar pemain dapat nyaman menyangga boneka yang cukup berat tersebut. Dengan demikian, seorang pemain harus berbadan kuat dengan rata-rata usia harus di atas 20 tahun.

Baca Juga: 5 Ide Deep Talk yang Wajib Dicoba Kamu, Dijamin Nggak Bakal Cringe!

 Menurut Silvia Maharani, dia menjelaskan detail Badawang ini dalam skripsinya (2012: 57-58), bahwa para pemain Badawang biasanya berjumlah sekitar 4 – 9 orang. Seperti halnya pada sanggar/lingkung seni di Rancaekek Kulon Kabupaten Bandung.

 Mereka kerap menampilkan 4 hingga 9 pemain Badawang. Setiap pemain ini wajib menghafalkan karakter badawang yang akan dimainkannya. Salah satunya karakter badawang, yakni Gareng yang memiliki sifat brutal, radikal, pemarah, namun berhati jujur dan lugas serta kerap melakukan gerakan improvisasi seperti tari keurseus, yakni gedut, mincid, pakbang, benjang, dan juga pencak silat. Ada juga badawang Sukasrana yang memiliki karakter jujur, disiplin, tanggung jawab, baik hati dan kerap menarikan tari keurseus juga.

 Sebenarnya tokoh punakawan dalam seni Badawang bukan sebuah aturan bersifat baku. Oleh karena itu, karakter maupun bentuk kepala Badawang dapat dibuat sesuai improvisasi seni walaupun unsur kelucuan masih tetap mendominasi arah karakter Badawang. Hal ini terlihat dari Badawang pengantin sunda, haji, dan lain-lain.

 Selain pemain Badawang, diperlukan setidaknya 3 orang pemain lainnya untuk menjalankan bendi atau kuda. Kemudian 16 nayaga, 1 sinden, dan 1 orang dalang. Dari keseluruhan jumlah personil ini sebetulnya tidak bersifat baku. Sebab tergantung dari besar dan tidaknya sebuah helaran Badawang.

Baca Juga: Bukan Cuma The Glory, 4 Drakor Song Hye Kyo Ini Sayang untuk Dilewatkan Pecinta Drama! Udah Pernah Nonton?

Halaman:

Editor: Josa Tambunan

Sumber: Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah