Gagasan tersebut ditindaklanjuti Idori dengan mengumpulkan dan menyusun data-data yang diperlukan. Tapi setelah berjalan 5 tahun sempat terhenti karena tidak ada respon dari keluarga, terlebih Sang Penggagas Parmas Sukria wafat tahun 1980.
Tapi usaha tersebut dilanjutkan kembali setelah ada dorongan dari Atje Misbach dan istri (Tjutju Sukaesih orang tua Ridwan Kamil) serta bantuan moril dari H. Bernas Sarbini (Buah Batu Bandung).
Baca Juga: Ridwan Kamil Ajak Kurangi Kompetisi Perbanyak Kolaborasi Saat Jadi Pembicara SEASC 2022
Pada 8 Agustus 1981 diadakan pertemuan keluarga yang pertama kalinya di Kampung Koang – Dunguswiru Limbangan Garut. Dari pertemuan yang dihadiri 175 orang itu disepakati pembentukan Ikatan Tatali Wargi yang bersifat sosial, dengan beberapa pengurus: Idori (Karawang), H.Gozali (Subang), Dawami (Bandung), dan Uju Rusdiana (Bandung).
Hingga sekarang kegiatan IKOTW terus berlangsung, setahun tiga kali, dimotori oleh keluarga Dr.H. Darmatin, keluarga Minangsih, serta keluarga lainnya.
Kalau ditelusuri dari Silsilah Leluhur Limbangan Garut, menurut para sesepuh IKOTW ketika masih hidup, Dawami Sumpena bin Abdul Manaf, Idori (Wa Ido), Sudjatma (Wa Djatma) dan S.Rukmadja (Mang Tama/Mang Maja): Eyang Akim(Wangsa Mihardja) – Eyang Kepala (Pa Koang,nama aslinya masih ditelusuri, tinggal di Limbangan Garut) dan Wangsa Muhammad (Pangeran Papak, tinggal di Cinunuk Garut ) itu masih seketurunan, saudara satu buyut.(Moyang) trah Keprabuan Galeuh Pakuan (Pakemitan).
Hal demikian diabadikan dengan lambang 3 obor IKOTW sebagai sungapan, 3 leluhur IKOTW., Eyang Akim, Eyang Kepala, dan Eyang Wangsa Muhammad (Pangeran Papak).
Sebagaimana diketahui Wangsa Muhammad atau Pangeran Papak ini adalah putra bungsu seorang kiyai keluarga bangsawan Balubur Limbangan Rd. Muhammad Juari/Juwari yang menikah dengan Nyi Raden Siti Injang (berputra 7 orang).
Ke atasnya lagi leluhur Pangeran Papak (Wangsa Muhammad) adalah keturunan Raja/pembesar Limbangan yaitu Prabu Rakean Layaranwangi, pemimpin/ raja Kaprabuan Kertarahayu. Prabu rakean Layaranwangi atau Sunan Rumenggong (1450 M) adalah Cucu Prabu Jaya Dewata (nama ketika mudanya Sribaduga Maharaja/ Prabu Siliwangi yang menikah dengan Ratu Inten Dewata putri Dalem Pasehan dari Timbanganten- sekarang Tarogong Garut).