Semisal pada puncak pandemi ia kehilangan sekitar 20 orang kawan yang ia kenal baik. Banyak lagi cerita yang sering ia lihat kembali sebagai catatan hidup.
Jendela Seribu Pintu adalah catatan William Robert yang akhirnya menjadi gagasan berbasis pengalaman empirik, yang energi spiritnya ia ekspresikan dalam bidang-bidang kanvas.
Baca Juga: Pemetik Taman 1000 Bulan Pengobat Dahaga Seniman Yang Rindukan Pergelaran
Ia hampir tiap hari selama bertahun-tahun ini seringkali menatap jendela yang di dalamnya menemui begitu banyak layar kehidupan.
Teramat banyak pintu yang bisa ia masuki untuk melihat, memahami begitu luas dan berartinya hidup ini.
Nilai-nilai tak terhitung jumlahnya. Dari tiap pintu kita akhirnya memaknai betapa besar semesata ini, betapa luas jagad ageng yang bernama semesta ini.
Dari perjalanan pintu ke pintu itu juga setidaknya makin hari ia makin mengerti keberadaannya sebagai jagad alit, yang tentu punya tanggung jawab sendiri agar senantiasa berarti bagi kehidupan ini.
Baca Juga: Wajib Tahu! Trofi Baru Piala Dunia adalah Karya Seniman Italia dan Hasil Sayembara
Dalam pameran ini ada banyak cerita atau narasi yang ingin ia sampaikan. Ada duka ada suka, seperti dua sisi mata uang saja sesungguhnya.
Namun ia akhirnya lebih memilih melihat sisi positifnya untuk tetap optimis melangkah kedepan dengan terus belajar dari perjalanannya selama ini.