“Di pondok-pondok pesantren binaan LDII, beberapa di antaranya punya alat pembakaran sampah mandiri, dan mampu mengelola sampah sendiri. Contohnya, Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, bahkan mampu mengelola sampah dengan baik,” jelasnya.
Menurutnya, aksi peduli lingkungan warga LDII Jawa Barat dapat menggugah semangat masyarakat untuk turut peduli terhadap lingkungan terutama permasalahan sampah. Karena hal menjadi tanggung jawab bersama.
“Kita semua harus peduli dengan melestarikan bumi. Tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dicky mengungkapkan, aksi ini merupakan wujud peningkatan kepedulian warga LDII terhadap permasalahan sampah, serta menjadi sarana memupuk nilai cinta kasih terhadap masa depan bumi.
Baca Juga: Ormas Islam LDII Canangkan Pilah Sampah dari Rumah, MUI Apresiasi Gerakan dalam Lestarikan Bumi
“World Clean Up Day juga merupakan bagian dari dakwah bil hal, yaitu menanamkan kecintaan lingkungan kepada warga LDII, sehingga anak cucu kita mendapat lingkungan hidup yang terawat kelak,” tutupnya.
Aksi bersih-bersih serentak warga LDII se-Jawa Barat mendapat apresiasi dari Kepala Bidang Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat, Hanifa Adi Nugroho.
Ia menyampaikan pesan dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar, Prima Mataningtyas.
Menurut Hanifa, dibutuhkan paradigma baru dalam penangan sampah di Indonesia, karena pembuangan sampah di TPS bebannya sudah sangat berat sehingga sampah perlu dikelola.