"Donasi bisa terkumpul berkat petugas kami juga yang meminta donasi ke setiap toko-toko di pasar dan rutin keliling setiap hari rabu dan sabtu," imbuh pria yang menjabat Plt Kepala Sekolah SDN 1 Rancah itu.
Saat melakukan peninjauan prosesi khitan, kami melihat hal wajar dalam kegiatan yang melibatkan anak-anak ini ketika mereka takut disunat, rewel hingga menjerit kesakitan.
Beragam ekspresi muncul saat anak-anak ini disunat. Ada yang panik, ketakutan namun ada pula yang pemberani.
Para orang tua pun hadir menemani untuk memberikan semangat untuk anaknya selama proses khitan yang berlangsung pada ba'da dzuhur hingga adzan ashar berkumandang.
Maman juga menerangkan bahwa dari 46 bocah, peserta khitan paling kecil ada yang berusia 1,5 tahun hingga yang terbesar duduk di kelas 2 SD.
Namun itu wajar mengingat panitia sudah menggandeng tim medis profesional dari Puskesmas Rancah.
"Mereka semua sudah lolos pemeriksaan medis oleh 10 orang petugas kesehatan dari Puskesmas Rancah yang juga melakukan khitan," jelasnya.
Maman menambahkan, kuota peserta sudah ditentukan dari awal yakni 40 orang.