JURNAL SOREANG- Kabupaten Bandung Barat masih kekurangan perguruan tinggi karena jumlahnya masih bisa dihitung dengan jari.
Kondisi ini berdampak kepada mutu sumber daya manusia (SDM) Kabupaten Bandung Barat yang masih tertinggal dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Barat.
"Kalau kita hitung perguruan tinggi di Bandung Barat paling ada Universitas Advent Indonesia, STIKES Rajawali, STIKES Borromeus dan yang baru Sekolah Tinggi Ekonomi Islam," kata Ketua Yayasan Universitas Bandung Barat, Dr. Masri Mardjuki, SH, M.si di sela-sela pelepasan siswa SMK Bandung Barat 2 Kecamatan Cihampelas, Kamis 30 Juni 2022.
Baca Juga: Guru Itu Bawa Berkah Ilmu Bukan Sekadar Mengajar, Ini yang Harus Dilakukan Para Siswa
Lebih jauh Masri yang aktif di Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) ini menambahkan, pihaknya saat ini baru mengelola dua SMK yakni SMK Bandung Barat di Ngamprah dan SMK Bandung Barat 2 di Cihampelas.
"Kalau dijumlahkan siswanya memang baru 800 orang, namun ini menjadi potensi besar untuk mendukung cita-cita mendirikan perguruan tinggi," katanya.
Sebagai upaya pengembangan yayasan, kata Masri, saat ini fokus untuk pengembangan kualitas pembelajaran dan kualitas lulusan.
Baca Juga: Keren! SMK dan Perguruan Tinggi Vokasi Buat Ship Simulator, Ini Manfaatnya
"Selain tentu saja mempersiapkan pendirian Institut yang kami akan kembangkan di bidang kesehatan. Misalnya prodi keperawatan, farmasi, administrasi kesehatan, gizi maupun analis kesehatan," katanya.