Ketua Pusat Kajian Halal, Dr. Tri Cahyanto, M.Si menegaskan pelatihan pemotongan halal hewan qurban ini tidak hanya berupa pembekalan dan pemaparan dalam bentuk kematerian, tetapi juga langsung melakukan praktik pemotongan hewan qurban berupa domba.
Pelatihan ini diikuti oleh 40 DKM perwakilan dari kecamatan Cibiru dan 10 DKM perwakilan Ujungberung serta 10 Dosen UIN, "Tujuan untuk memberikan edukasi tentang kesehatan hewan qurban serta penguatan proses halal dalam praktik menyembelih," paparnya.
Baca Juga: Besok Jumat, MUI akan Putuskan Fatwa Apakah Hewan yang Terinfensi PMK Bisa untuk Qurban atau Tidak
Arif Nursihah, S.Th.I., M.A Ketua penyelenggara sekaligus Kordinator Bidang Juleha, Pusat Kajian Halal UIN Sunan Gunung Djati Bandung menuturkan
"Alhamdulillah kegiatan yang dilaksanakan di komplek kampus II mendapatkan respon positif dan para peserta sangat antusias mengikuti pelatihan. Kegiatan kemitraan antara UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan Dispangtan Kota Bandung ini merupakan kali pertama diselenggarakan secara _offline_, setelah 2 tahun lalu dilakukan secara _online_ karena pandemi Covid-19," terangnya.
Untuk ke depannya, kerja sama ini dapat dilanjutkan dalam program-program berikutnya, agar pelayanan, pengabdian dan edukasi terhadap masyarakat dapat dilakukan secara berkelanjutan dan lebih baik.
Pusat Kajian Halal berencana mengadakan kegiatan akademik yang dapat mensertifikasi setiap juru hewan qurban, dengan harapan agar mampu membekali masyarakat luas.
"Terkait dengan tata cara menyembelih hewan qurban sesuai dengan syariat Islam, hingga tetap halal dan yang pasti tetap dalam keadaan bersih dan higienis," pungkasnya.***