Lebih jauh Embay mengatakan, MA adalah ormas Islam yang bergerak dalam bidang dakwah, pendidikan dan sosial.
"Ketiga bidang ini membutuhkan dana atau biaya, sedangkan MA tak punya badan usaha. Tak sedikit madrasah yang kurang layak sehingga harus disentuh," ujarnya.
Baca Juga: Himpunan Mahasiswa Mathla'ul Anwar Mulai Lebarkan Sayap, Pandemi Tak Jadi Hambatan
Selain itu, kesejahteraan guru-guru juga harus diperhatikan yang tentu saja membutuhkan biaya.
"Untuk itu, saya ambil bendahara umum PB MA dari kalangan anak muda yang usianya masih di bawah 40 tahun. Naluri bisnis bendahara umum sangat baik," katanya.
Pria yang berlatar belakang pengusaha ini menyatakan, dirinya ingin agar MA juga memiliki amal usaha melalui Badan Usaha Mathla'ul Anwar (BUMA).
"Alhamdulillah kini jemaah dan simpatisan MA banyak menyerahkan atau wakaf tanah dan bangunan. Di Menes, Pandeglang, ada yang menyerahkan tanah dan bangunan lebih dari 1 hektare yang akan disulap menjadi klinik bahkan rumah sakit pertama milik MA," katanya.
Selain itu, simpatisan MA juga siap memberikan zakat maupun infaknya untuk lembaga Amil Zakat (LAZ) MA.
"Saya optimistis BUMA dan LAZ MA akan bisa berkembang dengan baik lalu bisa memberikan dana operasional bagi MA termasuk lembaga pendidikan," katanya.
***