Ini Kekurangan Utama Ormas Islam, Padahal Dicontohkan Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad

- 25 November 2021, 14:03 WIB
Para.peseeta rapat kordinasi Mathla'ul Anwar Jabar di Katapang, Kabupaten Bandung, Kamis 25 November 2021
Para.peseeta rapat kordinasi Mathla'ul Anwar Jabar di Katapang, Kabupaten Bandung, Kamis 25 November 2021 /Sarnapi/JURNAL SOREANG

JURNAL SOREANG- Ketua Umum Pengurus Besar Mathla'ul Anwar (PB MA) KH. Embay Mulya Syarief menyatakan,.ada satu kekurangan utama dalam ormas Islam.

Kekurangan itu sangat menentukan kemajuan organisasi yakni kelemahan dalam pengembangan usaha.

"Umat Islam disuruh untuk berdakwah dengan cara yang baik. Namun dakwah itu harus didukung dengan usaha atau dana," kata Embay Syarief dalam rapat konsolidasi PW MA Jabar, Kamis 25 November 2021.

Baca Juga: Baru Sehari Terpilih, Ketua Umum Ormas Islam Ini Sudah Dapat Laporan Madrasah Roboh

Lebih jauh Embay menyatakan, kelemahan ormas Islam bahkan umat Islam secara keseluruhan adalah dalam bidang bisnis atau amal usaha.

"Padahal Muhammad mencontohkan menjadi usaha sebelum menjadi nabi. Bahkan Nabi Ibrahim juga menjadi pengusaha yakni beternak sapi," katanya.

Kelemahan ormas Islam MA, kata Embay, juga dalam bidang usaha karena masih minim penerimaan dananya dari amal usahanya.

Baca Juga: Ini Harapan Mathla'ul Anwar kepada Presiden Soal Calon Kapolri

"MA masih kalah jauh dengan NU apalagi Muhammadiyah yang memiliki badan usaha rumah sakit, klinik, pendidikan tinggi dan lain-lain," katanya.

Lebih jauh Embay mengatakan, MA adalah ormas Islam yang bergerak dalam bidang dakwah, pendidikan dan sosial.

"Ketiga bidang ini membutuhkan dana atau biaya, sedangkan MA tak punya badan usaha. Tak sedikit madrasah yang kurang layak sehingga harus disentuh," ujarnya.

Baca Juga: Himpunan Mahasiswa Mathla'ul Anwar Mulai Lebarkan Sayap, Pandemi Tak Jadi Hambatan

Selain itu, kesejahteraan guru-guru juga harus diperhatikan yang tentu saja membutuhkan biaya.

"Untuk itu, saya ambil bendahara umum PB MA dari kalangan anak muda yang usianya masih di bawah 40 tahun. Naluri bisnis bendahara umum sangat baik," katanya.

Pria yang berlatar belakang pengusaha ini menyatakan, dirinya ingin agar MA juga memiliki amal usaha melalui Badan Usaha Mathla'ul Anwar (BUMA).

Baca Juga: Lebih Dekat dengan Ormas Islam Mathla’ul Anwar, Pernah Gagal Muktamar sampai Terlibat di Tentara PETA

"Alhamdulillah kini jemaah dan simpatisan MA banyak menyerahkan atau wakaf tanah dan bangunan. Di Menes, Pandeglang, ada yang menyerahkan tanah dan bangunan lebih dari 1 hektare yang akan disulap menjadi klinik bahkan rumah sakit pertama milik MA," katanya.

Selain itu, simpatisan MA juga siap memberikan zakat maupun infaknya untuk lembaga Amil Zakat (LAZ) MA.

"Saya optimistis BUMA dan LAZ MA akan bisa berkembang dengan baik lalu bisa memberikan dana operasional bagi MA termasuk lembaga pendidikan," katanya.
***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah