Lebih Dekat dengan Ormas Islam Mathla’ul Anwar, Pernah Gagal Muktamar sampai Terlibat di Tentara PETA

- 1 Februari 2021, 11:58 WIB
Ketua PW Mathla'ul Anwar (MA) Jabar, KH. Yayan Hasuna Hudaya (dua kiri) menyerahkan hadiah kepada PD Ma Kabupaten Bogor sebagai pengurus MA dengan kinerja terbaik. Mathla'ul Anwar berharap presiden memperhatikan aspirasi rakyat dalam penentuan calon Kapolri..
Ketua PW Mathla'ul Anwar (MA) Jabar, KH. Yayan Hasuna Hudaya (dua kiri) menyerahkan hadiah kepada PD Ma Kabupaten Bogor sebagai pengurus MA dengan kinerja terbaik. Mathla'ul Anwar berharap presiden memperhatikan aspirasi rakyat dalam penentuan calon Kapolri.. /SARNAPI/

JURNAL SOREANG- Di antara ormas-ormas lain seperti NU dan Muhammadiyah, mungkin warga belum mengenal kebaradaan ormas Islam Mathla'ul Anwar (MA).

Padahal MA juga termasuk ormas Islam tua di Indonesia yang lahir pada tahun 1916 yang lebih tua usianya daripada NU dan Persatuan Islam (Persis).

Menurut pengurus dan penggiat MA Kota Bandung, Abdul Azis, MA berupaya memberdayakan dan memberi cahaya kepada masyarakat khususnya kaum Muslimin baik dalam bidang pendidikan, keagamaan, dakwah, maupun ekonomi.

Baca Juga: Ormas Islam Ini Pilih Pengurus Kabupaten/Kota Terbaik dari Aktif di Media Sosial

"Perjuangan berat dan menanjak dialami MA dari sejak penjajahan Belanda, pendudukan Jepang, awal kemerdekaan bahkan sampai sekarang. Khusus untuk pendudukan Jepang malah MA sempat gagal mengadakan muktamar," ujarnya, Senin, 1 Februari 2021.

Masa pendudukan Jepang atas Jawa termasuk Banten sebagai pusat MA, kata Azis, secara serentak memicu krisis keamanan.

"Hampir semua rumah Belanda dan sebagian orang- orang pribumi yang bekerja kepada Belanda menjadi sasaran perampokan. Kondisi seperti ini berdampak terhadap keberlangsungan kegiatan MA sehingga tidak dapat melaksanakan Muktamar pada awal pendudukan Jepang 1942," katanya.

Baca Juga: Aset Tanah Muhammadiyah Capai 21 Juta Meter Persegi, Bisa Jadi Ormas Terkaya di Dunia

Para pimpinan MA sendiri menghadapi dilema yang berat. Di satu sisi mereka harus dengan susah payah dan penuh pengorbanan mempertahankan eksistensi madarasah yang tengah mengalami kemajuan agar tidak bubar akibat tekanan Jepang.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x