Ridwan Kamil Perbolehkan Namanya Digunakan Untuk Merek Produk UMKM, Tapi Ini Syaratnya

- 24 November 2021, 20:55 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bicara UMKM dalam Tepas Vol 11 di Anjungan Jabar TMII Jakarta, Rabu (24/11/2021).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bicara UMKM dalam Tepas Vol 11 di Anjungan Jabar TMII Jakarta, Rabu (24/11/2021). /(Foto: Angga Yogaswara/Biro Adpim Jabar)/

JURNAL SOREANG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tidak mempermasalahkan namanya digunakan masyarakat untuk branding produk UMKM. Hal ini sebagai bentuk dukungan dalam menggerakkan perekonomian rakyat.

“Kalau nama saya bisa meningkatkan bisnis UMKM, silakan dipakai,” kata Ridwan Kamil dalam Tepas Vol 11 di Anjungan TMII Jabar, Jakarta, Rabu 24 November 2021.

Menurutnya, tidak ada royalti yang harus dibayar kepadanya, namun dia minta dua syarat bagi UKM untuk menggunakan namanya.

Syarat tersebut yakni harus memberitahunya dulu dan bisnis harus sesuai dengan etika syariah.

Baca Juga: Pembunuhan Anak, Mayat dalam Karung di Pacet Bandung, Warga Duga Pelaku Kenal Korban Kondisi Sekitar

"Syaratnya cuma dua, karena mau pakai nama saya lapor dulu dan bisnis harus sesuai dengan etika syariah, jangan untuk karaoke plus Ridwan Kamil," ujarnya.

Kang Emil sapaan Ridwan Kamil menuturkan, sejauh ini sudah ada 25 UMKM yang melapor menggunakan namanya. Beberapa contoh UMKM yang menggunakan namanya antara lain Keripik Pedas Kang Emil, Toko Galon Ridwan Kamil, Sate Tusuk Ridwan Kamil, Cimol Kang Emil dan lainnya.

“Saya mencatat ada 25 UMKM yang menggunakan nama saya,” kata Kang Emil.

Tak hanya itu, Kang Emil juga membantu memasarkan produk UMKM melalui media sosial miliknya yang memiliki puluhan juta pengikut. Ia bahkan membantu mendesain produk UMKM seperti sepatu, jeans, helm, jaket dan produk lainnya secara gratis.

Baca Juga: Bagaimana Kisah Cinta Fitri dan Farel Di Episode Terakhir? Mischa Mantan Kekasih Farel Tiba-Tiba Datang!

“Saya juga marketingnya, saya posting di Instagram yang followersnya 14 juta, dan juga bantu design produk,” ujarnya.

Dukungan kongkret lainnya yaitu dari sisi anggaran, Pemda Provinsi Jabar memberikan bantuan anggaran untuk UMKM lewat program One Pesantren One Product (OPOP).

"Sudah hampir 2.000 pesantren sekarang punya usaha," ucap Kang Emil.

Saat ini 2,6 juta UMKM Jabar terkoneksi digital. Jumlah ini adalah yang terbanyak se-Indonesia.

Baca Juga: Wow! 406 Guru Diberi Pelatihan, 206 SMK Negeri di Jabar Siap Terapkan Kurikulum Ekonomi Digital

"UMKM terbanyak di Indonesia ada di Jabar 2,6 juta dalam setahun terdaftar, artinya emak-emak di kampung pun suatu hari jualan tidak cash tapi pake qr code," kata Kang Emil.

Menurutnya, ekonomi Jabar bukan ekonomi konglomerat melainkan ekonomi UMKM yang persentasenya mencapai 90 persen.

"Makanya setiap kegiatan UMKM saya selalu dukung lahir batin buat karena menggerakan ekonomi kerakyatan," ujarnya.***

Editor: Sam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x