Jawa Barat Subur Aliran Sesat, Ini Pandangan MUI Jabar

- 5 November 2021, 20:47 WIB
Bimtek bagi da'i dan Daiyah yang dilaksanakan Kemenag, Jumat 5 November 2021
Bimtek bagi da'i dan Daiyah yang dilaksanakan Kemenag, Jumat 5 November 2021 /SARNAPI/JURNAL SOREANG

JURNAL SOREANG- Jawa Barat menjadi wilayah di Indonesia yang paling banyak aliran sempalan atau aliran sesat seiring dengan kondisi kependudukan dan ekonominya.

Bahkan, MUI Jabar memperkirakan tiap bulan ada saja kelahiran aliran baru dengan warga masyarakat yang mengaku sebagai 'nabi'.

"Banyak laporan ke MUI Jabar soal berkembangnya aliran sesat ini. Kami juga tidak tahu penyebab utama mengapa Jawa Barat subur perkembangan aliran sempalan," kata Wakil Ketua  MUI Jabar, Prof. Dr. KH. Badruzzaman saat Bintek dai daiyah Kemenag di Hotel Atlantik Kota Bandung, Jumat 5 November 2021.

Baca Juga: MUI Jabar Tangani Aliran yang Diduga Sesat dengan Pemimpinnya Mengaku Nabi ke-26

Lebih jauh Badruzzaman menyatakan, ada beberapa kriteria aliran sempalan atau aliran sesat di antaranya mengafirkan sesama Muslim karena bukan kelompoknya dan tak percaya kepada rukun iman maupun rukun Islam.

"Kriteria lainnya meyakini adanya nabi setelah Nabi Muhammad dan memaknai Alquran sesuai dengan pemikiran sendiri dan hawa nafsunya," katanya.

Ciri lainnya membuat amal ibadah sendiri dengan ritual yang berbeda dengan ketentuan nabi.

Baca Juga: Pimpinan Yayasan di Cijawura Kota Bandung Mengaku Sebagai Rosul, MUI: Yayasan Rasyd Diduga Aliran Sesat

"Ciri lainnya inkarussunnah atau tidak mengakui Sunnah Nabi Muhammad," katanya.

Pria yang aktif sebagai guru besar UIN Sunan Gunung Djati dan BAZNAS Kabupaten Bandung ini menambahkan, ada sekitar 20 aliran yang masuk sesat di Jawa Barat yang sudah dipetakan MUI Jabar.

"Kami terus membina tokoh dan pengikut aliran sesat ini agar kembali ke jalan Islam yang benar," katanya.

Baca Juga: Proses Hukum Aliran Sesat Hakekok Diberhentikan, Simak Penjelasan Kepolisian

MUI Jabar berharap agar lebih terjalin hubungan yang baik antara MUI dengan jajaran Kajati Jabar untuk penanganan masalah umat ini

"Karena di Kajati ada lembaga bernama Bakor Pakem untuk pengawasan aliran kepercayaan masyarakat dengan MUI masuk sebagai anggota," ucapnya.

Sedangkan Sekretaris Umum MUI Jabar, KH. Rafani Achyar menyatakan, kasus terbaru aliran sesat adalah di kawasan Cijerah, Kota Bandung, yang kini masih ditangani MUI.

Baca Juga: Viral Di Medsos, Diduga Anut Aliran Sesat di Pandeglang Banten Di Amankan Polisi

"Bukan hanya aliran sesat, tapi banyak juga warga Jawa Barat yang mengaku sebagai nabi. Sebulan lalu warga Garut yang mengaku nabi yakni Sensen Komara meninggal dunia. Sehari-hari Sensen adalah tukang cukur," katanya.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x