Antisipasi Kelangkaan Tahu Tempe, Disperindag Rekomendasikan Kenaikan Harga Maksimal 30 Persen

- 29 Mei 2021, 19:59 WIB
Ilustrasi pabrik tahu. Para pengrajin Tahu Tempe di Jabar mogok produksi pada Jumat, 28 Mei 2021 hari ini lantaran harga kacang kedelai naik.
Ilustrasi pabrik tahu. Para pengrajin Tahu Tempe di Jabar mogok produksi pada Jumat, 28 Mei 2021 hari ini lantaran harga kacang kedelai naik. /Antara/Dedhez Anggara

JURNAL SOREANG - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak mengantisipsi penghentian produksi tempe tahu oleh produsen akibat tingginya harga kedelai impor.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Eem Sujaemah mengatakan, sejak Januari 2021 lalu Disperindag bersama Satgas Pangan, Dinas Ketahan Pangan dan Peternakan, serta Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) menggelar operasi pasar sesuai arahan Kementerian Perdagangan dan Badan Ketahan Pangan Kementerian Pertanian.

Terkait hal ini, pihaknya telah dilakukan untuk menahan tren kenaikan yang sudah terlihat sejak Desember 2020. Namun operasi pasar ternyata tidak menutupi kebutuhan yang terus meningkat, sementara pasokan kedelai impor semakin susut.

Baca Juga: Video Viral Diduga Tabrak Lari, Sejumlah Pengendara Sepeda Motor Kejar Angkutan Umum di Kabupaten Bandung

"Berdasarkan keterangan Kementerian Perdagangan importir lagi susah, Amerika sebagai importir lagi banyak permintaan. Kedelai di kita ada, tidak langka namun harganya mencapai Rp10.500—Rp10.700 per kilogram,” ungkap Eem dalam keterangan tertulisnya yang diterima Jurnal Soreang, Kamis 27 Mei 2021.

Menurut Eem, kedelai berbeda dengan komoditas lain mengingat masih mengandalkan impor. Masalah ini tidak hanya terjadi di Jabar, melainkan terjadi di seluruh Indonesia.

Saat ini, lanjut Eem, Disperindag masih menunggu arahan dan kebijakan teknis dari Kementerian Perdagangan dan Badan Ketahan Pangan Kementerian Pertanian terkait solusi agar kedelai tidak langka.

Pihaknya juga memastikan bahwa dari informasi yang didapat dari Gakoptindo, tidak ada perintah agar produsen tempe dan tahu melakukan mogok produksi.

Baca Juga: Kedekatan Ha Ha Joon dengan Seo Hee Soo dalam Spoiler Mine di Episode 29 Mei 2021, Namun Sesuatu Hal Terjadi

“Mungkin ada yang mogok tapi tidak semuanya, pemerintah tidak tinggal diam kok,” papar Eem.

Sementara itu tambah Eem, salah satu solusi dari Gakoptindo pada para produsen adalah produsen tidak mogok produksi dan disarankan untuk menaikkan harga jual maksimal 30 persen.

“Kalau tahu tempe naik 30 persen, itu tidak akan jadi masalah, secara organisasi Gakoptindo tidak menyarankan libur produksi, kalau dia mogok implikasinya malah akan lebih banyak,” terang Eem.

Baca Juga: Jalan Terjal Menghadang Perjalanan Cinta Lee Seung Gi dan Lee Da In Datang dari Penggemar, Ini Penyebabnya

Eem mengakui, pilihan menaikkan harga produksi menjadi solusi jangka pendek yang bisa ditempuh oleh para produsen ketimbang mogok produksi.

"Langkah tersebut, sembari menunggu kebijakan lebih lanjut dari Kementerian Perdagangan," Imbuh Eem Sujaemah.***

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x