Wali Kota Bandung Sebut Inovasi Membuat Masjid Jadi Makmur

- 17 April 2021, 10:46 WIB
Wali Kota Bandung Oded M. Danial (berdiri, keenam dari kanan) saat peresmian Masjid Nurul Iman, Panyileukan, Kota Bandung. Kamis 15 April 2021./humas.bandung.go.id/
Wali Kota Bandung Oded M. Danial (berdiri, keenam dari kanan) saat peresmian Masjid Nurul Iman, Panyileukan, Kota Bandung. Kamis 15 April 2021./humas.bandung.go.id/ /

JURNAL SOREANG - Wali Kota Bandung Oded M. Danial meresmikan Masjid Nurul Iman yang telah selesai direnovasi dari hasil swadaya masyarakat pada Kamis, 15 April 2021.

Masjid Nurul Iman berlokasi di Jalan Ekasada No. 2A, Taman Cipadung Indah, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung, Jawa Barat.

Peresmian tersebut dirangkaikan dengan launching Perpustakaan Digital yang merupakan kerjasama Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Nurul Iman dan PT Telkom, renovasi TK Nurul Iman, peresmian kantor Koperasi Masjid, dan pemberian santunan bagi anak yatim piatu.

Baca Juga: Gubernur Jabar Minta ASN Jadi Teladan dengan Tidak Mudik Idul Fitri 2021

Baca Juga: Libatkan Satu Ribu Perangkat Daerah, Bubos 2021 Siap Digelar Secara Serentak

Dalam sambutannya, Oded mengapresiasi anggaran renovasi Masjid Nurul Iman yang menghabiskan Rp2 miliar.

Diketahui, biaya pembangunan merupakan hasil swadaya masyarakat atau infak warga, termasuk program yang dilakukan beserta jemaahnya.

"Ini luar biasa sampai di angka Rp2 miliar. Dan bukan hanya itu, kegiatannya pun sangat luar biasa, dari mulai kajian, kultum, dan di sini ada koperasinya juga," tutur Oded, sebagaimana dikutip dari laman humas.bandung.go.id yang diunggah pada Jumat, 16 April 2021.

Ia menaruh harapan, Masjid Nurul Iman ini bisa berfungsi sebagai masjid yang memang makmur dengan berbagai inovasi dari DKM beserta jemaahnya.

"Karena perintah Allah SWT itu memakmurkan masjid, tidak hanya membangunnya saja," sambung Oded.

Baca Juga: Penggerebegan Dengan Mengaku Anggota, Polri Minta Warga Waspada, Pelaku Mainkan Modus Lama

  1. Baca Juga: Audensi Dengan SKK Migas, Kapolri Tekankan Pendampingan untuk Sehatkan Iklim Investasi

Jika berbicara tentang eksistensi sebuah masjid, lanjutnya, di dalam Islam bukan hanya sekadar tempat ibadah umat muslim saja.

"Telah diajarkan Baginda Nabi Muhammad SAW, masjid itu tempat yang sakral untuk pengabdian kepada Allah SWT dari hambanya secara vertikal," ujar Oded.

Akan tetapi, tambahnya, fungsi masjid juga sebagai tempat sarana ibadah lainnya, terutama ibadah sosial.

"Melihat bangunannya saja, luar biasa, tampak minimalis tapi kokoh. Masjid yang minimalis ini tolong programnya harus yang maksimalis sebagai upaya memakmurkan masjid ini," imbuh Oded.

Sementara itu, menjawab harapan Wali Kota Bandung, Ketua DKM Nurul Iman H. Kurnadi mengaku ingin mendeklarasikan tata kelola masjid berbasis digital untuk mendukung visi dan misi yang diusung DKM Nurul Iman.

DKM Nurul Iman mempunyai visi 'Mewujudkan Ukhuwah Islamiyah Warga Taman Cipadung Indah Dalam Pemberdayaan Umat'.

Ada pun misinya yakni 'Meningkatkan Tata Kelola Organisasi DKM yang Baik, Meningkatkan Aktivitas Jemaah Belajar, Mengajar, dan Salat Berjamaah'.

Selain itu, DKM Nurul Iman juga ingin meningkatkan cinta masjid di kalangan milenial serta meningkatkan peranan masjid sebagai pusat dakwah dan pemberdayaan ekonomi umat.

Meningkatkan sinergisitas dan kolaborasi DKM dengan para pemangku kepentingan demi kemaslahatan umat juga termasuk ke dalam tujuan DKM Nurul Iman

"Karena di era 4.0, kita ingin bergerak cepat dengan inovasi, termasuk mewujudkan visi itu melalui digital," ungkap Kurnadi.

Oleh sebab itu, pihaknya memasukkan gerakan aku cinta masjid di kalangan milenial ke dalam misi agar gemar ke masjid.

"Kemudian sebagai pusat dakwah, di sini ada potensi seperti Universitas Muhammadiyah, UIN, Stikes," sambungnya.

Ia berkeinginan para mahasiswa-mahasiswi memiliki rasa cinta terhadap masjid yang difasilitasi dengan akses internet hasil kerja sama dengan PT Telkom dan Nectico dari sisi aplikasinya.

Menurut Kurnadi, dari sisi pemberdayaan ekonomi, tantangan masjid tidak hanya jemaahnya yang memakmurkan, tetapi masjid juga bisa memakmurkan jemaahnya.

"Maka kami mendirikan Koperasi Konsumen Nurul Iman. Modal koperasi ini bahkan sudah ada Rp170 juta," bebernya.

Kusnadi menjelaskan, koperasi konsumen ini berarti usahanya tidak hanya simpan pinjam, akan tetapi berbagai macam kebutuhan jemaah juga bisa difasilitasi oleh koperasi.

"Walaupun tidak menyatakan koperasi syariah, tapi nilai-nilai atau spirit bahwa koperasi itu sukarela, terbuka, azas kekeluargaan, itulah spirit islaminya," tambah Kusnadi.

Ia berharap, mudah-mudahan Masjid Nurul Iman dijadikan role model sesuai dengan yang dijanjikan Wali Kota Bandung. ***

Sumber: humas.bandung.go.id

Editor: Sam

Sumber: Humas Pemkot Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah