Kilang Minyak Balongan Meledak, Wagub Uu Ruzhanul Pastikan Pertamina Ganti Rugi Rumah Warga yang Rusak

- 30 Maret 2021, 17:39 WIB
Lakukan Komunikasi, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum lakukan komunikasi dengan warga terdampak meledaknya kilang minyak pertamina balongan indramayu.
Lakukan Komunikasi, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum lakukan komunikasi dengan warga terdampak meledaknya kilang minyak pertamina balongan indramayu. /Jurnal Soreang/Ipan Sopian/Dok.Humas Pemprov Jabar

"Kedua, penanganan kepada warga masyarakat yang terdampak, korban luka sudah dirawat, juga sudah mulai diinventarisasi kerusakan rumah- rumah warga," katanya.

Arief mengaku pihaknya pun akan memberi asistensi mengkaji bagaimana manajemen sistem keamanan supaya bisa ditingkatkan lagi. sehingga bisa dicegah insiden sekecil apapun.

"Apa yang harus kita lakukan adalah menyelesaikan dengan baik, membantu masyarakat yang terdampak. Mudah- mudahan siang sampai sore bisa dipadamkan dengan peralatan yang lebih lengkap lagi. Saat ini kita fokus upaya pemadaman dan pengamanan objek vital ini," tuturnya.

Unit Manager Commrel & CSR Pertamina RU VI Balongan Indramayu Cecep Supriyatna mengatakan, penyebab kebakaran secara pasti belum dapat diketahui. Namun, kata dia, api sudah dapat dilokalisasi agar tidak merambat ke tangki lainnya.

Saat ini, sambil mengkaji penyebab pasti kebakaran, petugas fokus pada pemadaman dan penanganan warga yang terdampak. "Sumber kebakaran juga belum dapat diketahui, lantaran hingga saat ini api masih menyala, namun dari laporan diduga disebabkan petir," kata Cecep.

Adapun peristiwa kebakaran yang terjadi pada Senin 29 Maret 2021 dini hari pukul 00.45 WIB, berdampak pada lima desa meliputi Desa Balongan, Desa Sukareja, Desa Rawadalem, Desa Sukaurip dan Desa Tegalurung.

Terdapat sekira 932 warga terdampak, atau radius 300 meter dari titik kebakaran, diungsikan. Terbagi sebanyak 220 orang di GOR Komplek Perum Pertamina Bumi Patra, sebanyak 320 orang di Pendopo Kantor Bupati Indramayu, dan sebanyak 392 orang di Gedung Islamic Center Indramayu. Sementara terdapat 29 orang luka ringan, 14 orang dalam identifikasi dan enam orang luka berat.

"Para korban yang mengalami luka- luka merupakan penghuni rumah yang dekat dengan lokasi kejadian. Ada pula korban yang sedang melintas dekat lokasi ketika terjadi kebakaran," katanya.

Salah seorang pengungsi Sarkim, bersyukur pemerintah menyediakan tempat pengungsian. Namun yang ia keluhkan yakni terlambatnya penyediaan makanan berat, barupa nasi. Padahal untuk sarapan sudah disiapkan mi instan cup. Hanya saja, menurut dia, sebagian besar warga merasa belum makan kalau belum makan nasi.

Selain itu, Sarkim juga berkeinginan untuk adanya relokasi tempat tinggal. Ia mengaku sering mencium bau tak sedap di sekitar tempat tinggalnya ketika Pertamina ada perawatan. Apalagi, setelah terjadi peristiwa ledakan, kebakaran, tentu ada trauma dan kekhawatiran.

Halaman:

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x