Ada yang Salah dalam Shalat Kita Sehingga Tak Merasa Diawasi Allah dalam Keseharian

- 13 Maret 2021, 20:24 WIB
Shalat Jumat di geladak buritan KRI Rigel-933, Jumat (15/1/2021). Shalatbharus berdampak dalam keseharian. ANTARA/Sugiharto Purnama.
Shalat Jumat di geladak buritan KRI Rigel-933, Jumat (15/1/2021). Shalatbharus berdampak dalam keseharian. ANTARA/Sugiharto Purnama. /

 

JURNAL SOREANG- Pembina Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Jawa Barat, H Saepuloh mengatakan, ulama terkenal Musthofa As Siba’i dalam kitab Sirah Nabawiyah, menjelaskan jika Nabi melakukan Isra Mi’raj, sebuah keharusan bagi setiap Muslim menghadap (Mi’raj) kepada Allah SWT lima kali sehari dengan jiwa dan hati yang khusyu.

Dengan shalat yang khusyu, serta melakukannya dengan penuh kesabaran sehingga selama hidup kita akan merasa diawasi Allah SWT.

"Dengan shalat yang benar, maka seseorang akan merasa selalu diawasi oleh Allah SWT sehingga malu untuk melakukan yang di larang Allah SWT. Bahkan sebaliknya senantiasa melakukan hal-hal baik yang di perintahkan Allah SWT," kata Saepuloh dalam tausiyah peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1442 H pada Kamis, 11 Maret 2021, melalui Zoom yang disiarkan langsung di YouTube Channel IRMA Jawa Barat.

Baca Juga: Organisasi Guru Ini Meluncurkan PERGUNU Jabad Award 2021, Diharapkan Mendorong Lahirnya Organisasi Penggerak

Dia menambahkan, isra Mi’raj adalah mukjizat Nabi Muhammad SAW, dengan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha hingga menuju Sidratul Muntaha.

"Hal ini menandakan perjalanan pertama kali manusia di dunia menuju luar angkasa, dan kembali menuju bumi dengan selamat," katanya.

Jika hal ini telah terjadi di zaman Nabi, beberapa abad lalu, hal tersebut memberikan pelajaran bagi umat Islam bukan saja kesabaran yang harus dilakukan.

Baca Juga: Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1442 H Ajarkan Disiplin Lewat Salat

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x