Ada yang Salah dalam Shalat Kita Sehingga Tak Merasa Diawasi Allah dalam Keseharian

- 13 Maret 2021, 20:24 WIB
Shalat Jumat di geladak buritan KRI Rigel-933, Jumat (15/1/2021). Shalatbharus berdampak dalam keseharian. ANTARA/Sugiharto Purnama.
Shalat Jumat di geladak buritan KRI Rigel-933, Jumat (15/1/2021). Shalatbharus berdampak dalam keseharian. ANTARA/Sugiharto Purnama. /

"Tetapi kemandirian, belajar, bangkit dan meningkatkan kemampuan. Tidak hanya dalam masalah agama, sosial, politik, dan ekonomi, namun juga harus melek terhadap sains dan teknologi," ujarnya.

Perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, kata Saepuloh, akan mengenang penyebutan dua masjid bersejarah umat Islam, yaitu Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha.

"Hal tersebut memberikan pelajaran bagi kita bahwa Masjidil Aqsha adalah bagian dari tempat suci umat Islam. Membela Masjidil Aqsha dan sekelilingnya sama saja dengan membela agama Islam. Kewajiban bagi setiap muslim untuk berbuat kebaikan sesuai dengan kadar kemampuan masing-masing," ucapnya.

Baca Juga: Pengalaman Ikut Peringatan Isra Mi'raj di Palestina, Meriah Meski Diawasi Tentara Israel

Isra dan Mi'raj juga mengingatkan kembali umat manusia untuk senantiasa berjiwa sabar, pasrah, tawakal serta teguh pendirian dalam menghadapi berbagai peristiwa baik yang positif ataupun yang negatif.

"Kondisi saat ini perlu untuk bersama-sama seluruh elemen masyarakat, tua, muda, pejabat dan masyarakat bersabarlah menghadapi penyakit Covid-19. Semoga dengan bersabar Allah SWT senantiasa melindungi, membimbing selalu taat pada aturan yang di berlakukan oleh pemegang kebijakan," katanya.***

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x