Kecelakaan Bus Masuk Jurang di Sumedang, Dishub Jabar: Sopir Tidak Menguasai Medan Jalan

- 11 Maret 2021, 20:06 WIB
TAA (Trafic Accident Analysis) Korlantas Polri dan Subdit Gakum Dirlantas Polda Jabar, melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) bus maut, tanjaksn Cae Desa Sukajadi, Kec. Wado, Kab. Sumedang, Kamis 11 Maret 2021./Ade Hadeli/Galamedia
TAA (Trafic Accident Analysis) Korlantas Polri dan Subdit Gakum Dirlantas Polda Jabar, melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) bus maut, tanjaksn Cae Desa Sukajadi, Kec. Wado, Kab. Sumedang, Kamis 11 Maret 2021./Ade Hadeli/Galamedia /

JURNAL SOREANG – Kecelakaan bus di Sumedang yang melibatkan 27 orang meninggal dunia ternyata salah satunya diakibatkan oleh sopir yang tidak menguasai medan jalan.

Dilansir JurnalSoreang.pikiran-rakyat.com dari PMJNews, Dinas Perhubungan Jawa Barat (Dishub Jabar) memberikan hasil rekonstruksi kecelakaan bus yang terjadi pada Rabu (10/3/2021) malam, di Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Hasilnya, Dishub Jabar menerangkan bahwa penyebab kecelakaan bus pariwisata PO Sri Padma Kencana terjadi karena sopir tidak menguasai medan jalan.

Baca Juga: Penyebab Bus Penuh Penumpang Masuk Jurang di Wado, Ini Pernyataan Kapolres Sumedang dan Basarnas

Kadishub Jabar Hery Antasari menjelaskan, dugaan muncul dari hasil rekonstruksi yang sudah digelar. Dari hasil rekonstruksi sementara, pihaknya memperkirakan pemahaman jalan yang kurang menyebabkan sopir gagal menguasai laju kendaraan di Tanjakan Cae, Sumedang.

“Indikasi awal pemahaman pengemudi soal rute. Bus ini kan bus pariwisata, tidak melintas reguler di jalur ini (Tanjakan Cae, red),” ujar Hery, Kamis 11 Maret 2021.

Hery melanjutkan, rekonstruksi kecelakaan tersebut bertujuan untuk menjadi bahan evaluasi pihaknya dan instansi terkait. Untuk kedepannya bisa mengambil langkah antisipasi, agar peristiwa serupa tidak terulang di kemudian hari.

Baca Juga: SALUT! Begini Perjuangan Tim SAR Mengevakuasi Korban Bus Masuk Jurang dan Terjepit Badan Bus di Sumedang

"Kami evaluasi semuanya untuk penanganan jangka pendek hingga jangka panjangnya. Termasuk evaluasi keberadaan guard real, kontur jalan, sampai rambu-rambu lalu lintas yang tersedia," tutur Hery.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x