Top, Organisasi Remaja Masjid Ini Kumpulkan Dana Swadaya untuk Bangun Gedung Pusat Kegiatannya

- 29 Desember 2020, 13:29 WIB
Yangkapan layar silaturahmi via zoom  antara IRMA Jabar dengan para pengawas PAI
Yangkapan layar silaturahmi via zoom antara IRMA Jabar dengan para pengawas PAI /IRMA/

JURNAl SOREANG- Meski baru berusia empat tahun dan digerakkan anak-anak muda, namun Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Jabar bersikeras untuk memiliki gedung tersendiri.

Selama ini sekretariat IRMA Jabar masih menumpang di salah satu ruangan Kemenag Kota Bandung Jln. Soekarno-Hatta.

"Pembangunan Gedung Pusat IRMA Jawa Barat dengan cara gerakan gotong royong dalam pengumpulan dana oleh seluruh partisipan IRMA sekolah dan madrasah se-Jawa Barat," kata Pembin IRMA Jabar, Rifa Anggyana, dalam silaturahmi dengan para pengawas SMA/SMK Jawa Barat, Selasa, 29 Desember 2020.

Baca Juga: IRMA Jabar Pilih Remaja Masjid Terbaik. Ini lah Daftar Juaranya

Silaturahmi kali ini dipandu Ketua IRMA Jawa Barat, Aditya Gustian Saputra melalui Zoom. Sebelumnya IRMA Jabar juga bersilaturahmi secara langsung dengan Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jabar, H. Yusuf.

Lebih jauh Rifa Anggyana menuturkan, IRMA Jawa Barat menyampaikan salam silaturahmi kepada Pengawas SMA/SMK dan mengenalkan program unggulannya yakni dakwah digital.

"Selanjutnya dalam menunjang kegiatan-kegiatan remaja masjid, IRMA Jawa Barat membuat gebrakan dengan koin Pembangunan Gedung Pusat IRMA Jawa Barat. Ini sebuah gerakan gotong royong dalam pengumpulan dana oleh seluruh partisipan IRMA sekolah dan madrasah se-Jawa Barat," katanya.

Baca Juga: Selidiki Pelecehan Lagu Indonesia Raya, Bareksrim Berkoordinasi dengan Kemenkoinfo

IRMA juga sedang disusun buku Manajemen Masjid untuk pedoman pengelolaan masjid sekolah dan madrasah se-Jawa Barat. "Kami juga berencana membuat pendidikan dan pelatihan pembina IRMA sekolah dan madrasah se-Jawa Barat" jelasnya.

Sementara Pengawas PAI SMA/SMK Kemenag Kota Bandung, Daruri, mengapresiasi setinggi-tingginya kepada IRMA Jawa Barat yang tetap aktif dan produktif sejak awal dibentuk sampai sekarang dimasa pandemi Covid-19.

"IRMA sebagai organisasi yang baru, tetapi sudah melesat dan dapat merekrut banyak anggota se-Jawa Barat. Saya kira hal seperti itu sangat susah bagi sebuah organisasi baru," katanya dengan logat medok khas Pantura.

Baca Juga: Ditambah Bandung Barat dan Kota Tasikmalaya, Zona Merah Covid-19 di Jabar Menjadi 4 Daerah

Dalam berorganisasi pasti ada kunci utama sebagai pendorong, di antaranya yaitu niat. "Jika niat kita betul ingin membina dengan harapan dapat menebar kebaikan dan dengan niat tulus karena Allah SWT maka Insya Allah organisasinya akan berkah dan bertahan lama," katanya.

Tapi tidak cukup hanya dengan niat saja, perlu ada tindakan berupa ikhtiar kita dalam memajukan suatu organisasi. "Apalagi Ketika organisasi nya baru merintis dan belum ada anggaran dari mana-mana, dari situ lah niat kita diuji, apakah serius untuk memajukan organisasi tersebut atau main-main?" jelasnya.

Dalam suatu organisasi jika ingin maju,
harus ada pengurus/kader yang militan. Dalam arti orang yang benar-benar serius dalam memperjuangkan dan mengembangkan organisasi tersebut.
"Jika tidak ada orang militan seperti ini dalam suatu organisasi dikhawatirkan organisasi tersebut tidak akan maju," katanya.

Baca Juga: Nasib Ratusan Ribu Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Honorer Tidak Jelas dalam Penerimaan PPPK

Sedangkan Pengawas Sekolah Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI, Agus Hamdan Satiagara mengatakan, IRMA Jawa Barat dalam waktu singkat sudah bisa merekrut banyak anggota se-Jawa Barat.

"Kami telah membentuk tim tokoh agama masuk sekolah dan membuat pedoman penyelenggaraan untuk ekstrakurikuler keagamaan dengan harapan dapat membina para siswa di sekolah agar tidak berfaham radikal," jelasnya.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah