Kalau Zakat Optimal, Tidak Ada Warga Miskin di Jawa Barat, Tapi, Terhambat Sifat Manusia

- 5 Desember 2020, 11:12 WIB
KEPALA Biro Pelayanan Bantuan Sosial Pemprov Jabar, Barnas Ajidin, saat memberikan materi dalam diseminasi penundaan haji di Hotel Sahid Skyland Jatinangor, Sabtu, 5 Desember 2020.
KEPALA Biro Pelayanan Bantuan Sosial Pemprov Jabar, Barnas Ajidin, saat memberikan materi dalam diseminasi penundaan haji di Hotel Sahid Skyland Jatinangor, Sabtu, 5 Desember 2020. /SARNAPI/

JURNAL SOREANG- Kepala Biro Pelayanan Bantuan Sosial Pemprov Jabar, Drs. H. Barnas Ajidin MM,M.Pd menyatakan, apabila zakat, infak dan sedekah (ZIS) di Jawa Barat bisa optimal tidak akan ada warga miskin di Jawa Barat. Namun, pengumpulan ZIS ini belum baik karena kesadaran kaum Muslimin yang masih rendah.

"Dari ZIS ini bisa menangani warga miskin sehingga ada pemerataan kesejahteraan. Namun kesadaran zakat maaih kurang baik terhambat sifat manusia," kata Barnas dalam "Diseminasi Penundaan Ibadah Haji" di Hotel Sahid Skyland Jatinangor, Sumedang, Sabtu, 5 Desember 2020.

Pria yang juga menjadi dosen UIN Bandung ini menambahkan, sifat manusia adalah selalu merasa tak cukup dalam masalah harta.

Baca Juga: Banyak Haji Mansur Akibat Proyek Jalan Tol Cisumdawu

"Sudah punya satu mobil ingin tambah mobil lagi. Sawahnya sudah lega (luas) tetap saja ingin menambah lagi. Lalu kapan bisa berzakat?" ucapnya.

Belum lagi dengan sifat manusia yang logikanya menyatakan kalau harta dikeluarkan pasti akan berkurang.
"Pengeluaran zakat dianggap bisa mengurangi harta sehingga akhirnya enggan mengeluarkan zakat," ujarnya dalam acara dihadiri Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Tubagus Ace Hasan Syadzily dan Kaai Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Kabupaten Sumedang, Azis Kawakibi.

Mengenai pelaksanaan ibadah haji, Barnas menyatakan, perlu ada terobosan terutama untuk pendampingan jemaah lanuut usia (lansia) dan disabilitas.

Baca Juga: Meski Perda Pengelolaan Zakat Harus Diperbarui, namun DPRD Kabupaten Bangka Datang ke BAZNAS

"Selama ini kaum disabilitas kurang diperhatikan, padahal mereka juga ingin melaksanakan ibadah haji. Harus ada kuota khusus bagi tenaga pendamping kaum disabilitas ini," katanya.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x